Sampit, elaeis.co – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, merupakan wilayah dengan perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia. Total luas lahan sawit di daerah itu mencapai 500.000 hektare.

Namun pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor sawit nyaris tidak ada jika dibandingkan dengan yang disetor ke pemerintah pusat. Itu sebabnya Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Fajrur Rahman, mengingatkan pemerintah pusat melakukan harmonisasi keuangan dengan daerah penghasil kelapa sawit seperti daerah berjuluk Bumi Habaring Hurung ini.

"Meski memiliki kebun sawit terluas, akan tetapi Kotim belum merasakan secara langsung PAD dari sawit. Karena selama ini semua duitnya langsung ke pusat," katanya lewat pernyataan resmi beberapa hari lalu.

Dia mengingatkan bahwa Kotim merupakan inisiator terbentuknya Asosiasi Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia (AKPSI). Organisasi ini diharapkan menjadi wajah untuk memperjuangkan hak daerah penghasil sawit.

Menurutnya, sangat wajar kalau Kotim mendapatkan bagi hasil dari sektor sawit. "Selain kebun sawit terluas, di kabupaten ini juga beroperasi perusahaan besar swasta (PBS) bidang perkebunan sawit terbanyak. Ada 58 PBS sawit yang beroperasi di sini," bebernya.

Dia melanjutkan, harmonisasi keuangan pusat dan daerah dari sektor sawit hendaknya dapat segera terwujud di tahun 2023. Dengan begitu, daerah penghasil sawit merasakan secara langsung bagaimana sebenarnya pendapatan dari sawit itu.

"Bagi hasil dari hasil sawit bisa membantu percepatan pembangunan. Itu sebabnya harmonisasi ini harus didukung oleh semuanya, agar harapan kita tersebut terwujud. Dengan pembangunan yang bagus, maka secara otomatis kesejahteraan masyarakat juga tercipta,” tukasnya.