Berita / Sumatera /
Cuaca Buruk Bikin Tanaman Sawit Kering, Begini Respon Bupati Bengkulu Selatan
Daun sawit mengering yang sangat dikeluhkan petani di Bengkulu. Foto: Istimewa
Bengkulu, elaeis.co - Petani di Kabupaten Bengkulu Selatan mengeluh lantaran tanaman kelapa sawit mengering. Hal ini diduga akibat musim kemarau yang melanda daerah itu.
Bupati Bengkulu Selatan, Gusnan Mulyadi pun tidak menampik peristiwa itu. Bahkan kata dia, saat ini batang sawit mengalami kekeringan dan berujung mati yang ditanam di lahan puluhan hektar di daerah tersebut.
"Situasi ini sangat mengkhawatirkan, karena kelapa sawit adalah salah satu tulang punggung ekonomi daerah kami. Kita harus segera mencari solusi untuk membantu petani menghadapi krisis ini," kata Gusnan, kemarin.
Ketidakpastian cuaca yang semakin meningkat dan kurangnya curah hujan merupakan faktor utama yang memperparah situasi ini.
Penelitian meteorologi juga menunjukkan bahwa musim kemarau yang lebih panjang dan intensif telah menjadi tren di wilayah itu dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini membuat petani kelapa sawit berjuang keras untuk menjaga tanaman agar tetap hidup.
"Kami prihatin dengan kondisi ini, apalagi musim kemarau tahun ini lebih panjang," tuturnya.
Para petani di Kabupaten Bengkulu Selatan juga merasa tertekan karena kerugian besar akibat kekeringan ini. Apalagi rata-rata masyarakat sangat bergantung pada hasil sawit.
"Ini adalah masa sulit bagi kami. Tanaman kelapa sawit adalah satu-satunya sumber penghasilan kami. Jika kondisinya kayak gini, tentu sangat menyulitkan kita," kata Alfian, petani sawit di Bengkulu Selatan.
Pemerintah setempat bersama dengan berbagai pihak terkait, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sedang berupaya untuk mengatasi masalah ini.
Mereka sedang mengkaji berbagai langkah strategis untuk mengurangi dampak kemarau yang berkepanjangan pada tanaman kelapa sawit, termasuk pengelolaan air dan penyediaan bantuan kepada petani yang terkena dampak.
Kekeringan yang melanda tanaman kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Selatan adalah peringatan serius tentang dampak perubahan iklim yang semakin nyata di seluruh dunia.
Sementara upaya terus dilakukan untuk mengatasi situasi saat ini, tantangan jangka panjang adalah bagaimana kita bisa lebih berkelanjutan dalam mengelola sumber daya alam kita untuk menghadapi tantangan ekstrem seperti ini di masa depan.







Komentar Via Facebook :