Berita / Sumatera /
CPO-nya Diekspor dari Daerah Lain, Bengkulu Rugi Besar
Minyak sawit mentah atau CPO. foto: Gapki
Bengkulu, elaeis.co - Provinsi Bengkulu masih mengandalkan daerah lain untuk ekspor minyak sawit mentah atau CPO. Padahal Bengkulu memiliki pelabuhan yang cukup besar.
Selama ini CPO diangkut lewat darat ke Padang, Sumatera Barat, dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dari sanalah CPO Bengkulu diekspor ke negara tujuan.
Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy, mengatakan, Bengkulu sebenarnya rugi jika CPO-nya diekspor melalui daerah lain. Sebab, penerimaan dari aktivitas ekspor akan dinikmati daerah lain.
"Padahal, jika komoditas kelapa sawit dan turunannya diekspor langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, nilai ekspor Bengkulu bisa meningkat tiga kali lipat dari kondisi saat ini," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, periode Januari hingga April 2023 nilai ekspor di provinsi ini mencapai US$ 80,1 juta.
"Tapi selama ini kegiatan ekspor di Bengkulu didominasi batu bara, mencapai 92,58 persen dari total nilai ekspor. Kita berharap ke depan ada kontribusi kelapa sawit," sebutnya.
"Saya yakin nilai ekspor melonjak hingga US$ 240 juta jika komoditas kelapa sawit dan produk turunannya diekspor langsung dari Bengkulu," tambahnya.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Bengkulu, Ahmad Irfansyah, meminta pemda lebih getol menggaet sebanyak mungkin eksportir dan meyakinkan mereka bahwa melakukan ekspor sawit langsung dari Pelabuhan Pulau Baai dapat dilakukan tanpa kendala dan lebih menguntungkan.
Pemda juga harus melengkapi infrastruktur, memperbaiki aksesibilitas ke Pelabuhan Pulau Baai, dan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan oleh eksportir. "Pelaku usaha butuh kepastian bahwa proses ekspor akan berlangsung dengan lancar dan efisien. Eksportir itu kalau diberi kelancaran, tentu mau ekspor langsung dari sini," tukasnya.
"Selama ini eksportir belum melakukan ekspor langsung melalui Pelabuhan Pulau Baai karena kendala infrastruktur. Pemerintah harus membenahi ini. Sediakan fasilitas modern dan kapasitas yang memadai untuk menangani volume ekspor kelapa sawit dan turunannya," tambahnya.







Komentar Via Facebook :