Berita / Sumatera /
Cemana Mau Harga Sawit Tinggi, Bikin Kelompok Saja Ogah!
Ilustrasi petani sawit/Reuters
INHIL, Elaeis.co - Jika petani swadaya ingin harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dihargai lebih maksimal, pekebun diharapkan membentuk kelompok dan bermitra dengan pabrik kelapa sawit terdekat.
Hal ini disampaikan oleh tim dari Dinas Perkebunan Provinsi Riau pada saat sosialisasi Peraturan Gubernur Syamsuar Nomor 77 Tahun 2020 di setiap daerah beberapa bulan lalu.
Dimana, beberapa poin dalam peraturan tersebut cendrung berpihak tentang nasib harga sawit milik petani mandiri. Karena setiap minggu bakal ada penetapan harga sawit.
Sebelum kebijakan penetapan harga itu diberlakukan, nampaknya niat petani untuk pelan-pelan berkelompok sangat minim. Entah kurangnya sosialisasi atau ada kendala lain sehingga pekebun mengurungkan niatnya bermitra.
Contohnya di Kabupaten Indragiri Hilir, sampai saat ini belum ada petani perseorangan membentuk wadah kelompok baru sesuai anjuran pemerintah pasca-sosialisasi Pergub itu.
"Sepengetahuan saya, hingga saat ini belum ada itu data yang masuk ke dinas bahwa petani atau semacam kelompok yang sudah bermitra ke pabrik kelapa sawit," kata Rudy, selaku penyuluh bidang program peremajaan sawit rakyat (PSR) Dinas Perkebunan Inhil kepada Elaeis.co, Minggu (31/10).
Untuk itu dia menyarankan, agar petani cepat membentuk kelompok sebelum Pergub itu betul-betul dijalankan atau diterapkan. "Apabila nanti semuanya sudah fix, kan yang enak petani juga. Maka itu kita berharap semua petani membentuk atau bergabung dengan kelompok," kata dia.







Komentar Via Facebook :