Berita / Kalimantan /
Cegah Konversi Sawah Jadi Kebun Sawit, Petani Diberi Stimulus Berupa Alsintan dan Pupuk
Kepala Desa Laburan Baru Al Aziz Abdillah menyerahkan bantuan alsintan kepada kelompok tani. foto: ist.
Tana Paser, elaeis.co - Konversi atau alih fungsi sawah menjadi perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, cukup mengkhawatirkan. Berbagai upaya dilakukan untuk menghentikan alih fungsi lahan pertanian sekaligus untuk menjaga ketahanan pangan.
Pemerintah Desa Laburan Baru, Kecamatan Paser Belengkong, misalnya, memberikan stimulus kepada petani padi agar tidak tergiur mengalihkan lahannya menjadi kebun sawit. Stimulus itu berupa bantuan alat mesin pertanian (alsintan) serta pupuk kapur yang disalurkan melalui kelompok tani.
Kepala Desa Laburan Baru, Al Aziz Abdillah mengatakan, upaya pencegahan alih fungsi lahan pertanian padi sawah tersebut selaras dengan program ketahanan pangan yang dijalankan Pemkab Paser.
"Ini merupakan salah satu upaya kami untuk menanggulangi alih fungsi lahan pertanian padi sawah. Bantuan alsintan dan pupuk ini bersumber dari dana desa," jelasnya dalam keterangan resmi, kemarin.
Pemerintah Desa Laburan Baru juga terus memberikan sosialisasi dan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya mempertahankan lahan pertanian sawah. Sebab selama ini sudah banyak masyarakat yang berhenti menanam padi karena minimnya alat pertanian untuk mendukung pengolahan lahan dan pemanenan.
"Makanya pemerintah desa hadir, kami siap men-support penuh para petani padi dengan memberikan bantuan alsintan agar mereka terus mengolah sawahnya," katanya.
"Bantuan alsintan juga bertujuan untuk pengembangan lahan pertanian sekitar 12 hektar untuk menopang ketahanan pangan lokal dan membantu Pemkab Paser bersiap menjadi penyuplai untuk ibukota negara atau IKN,” tambahnya.
Ditambahkannya, pemberian stimulus rencananya akan berlanjut hingga 2027 sehingga kebutuhan alsintan modern bisa terpenuhi. "Akhir tahun nanti Pemdes Laburan Baru rencananya akan melakukan pengadaan hand tractor. Ini permintaan dari masyarakat langsung dan juga selaras dengan program desa. Makanya kita coba upayakan pakai dana desa," sebutnya.
Sejumlah kelompok tani padi di Desa Laburan Baru sebenarnya telah mendapatkan bantuan hand tractor dari Pemkab Paser, namun ternyata masih banyak yang membutuhkan. "Yang juga sangat dibutuhkan adalah alat perontok padi. Kami akan terus mengupayakannya. Kalau tak bisa dengan dana desa, kami akan meminta bantuan kepada pemda untuk pengadaannya," tukasnya.
Upaya lain yang dilakukan Pemerintah Desa Laburan Baru untuk mempertahankan areal sawah adalah dengan membantu memperluas pemasaran hasil panen agar ada kepastian pasar dan harga gabah kering yang jelas.
Menurut Aziz, pihaknya akan menjajaki kerja sama penjualan gabah ke Perumda Prima Jaya Taka Kabupaten Paser. "Agar hasil gabah dilirik, kualitasnya harus yang terbaik. Makanya kebutuhan para petani padi akan terus diperhatikan, agar produksinya maksimal," tutupnya.







Komentar Via Facebook :