https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Cegah Bencana, Tebing Sungai Tamiang Dibentengi dengan Ratusan Batang Sawit 

Cegah Bencana, Tebing Sungai Tamiang Dibentengi dengan Ratusan Batang Sawit 

Alat berat BPBD Aceh Tamiang menancapkan ratusan batang kelapa sawit di sungai untuk mencegah rubuhnya sheet pile. Foto: BPBD Aceh Tamiang


Karang Baru, elaeis.co - Dinding penahan tanah atau sheet pile yang dipasang di tebing Sungai Tamiang di Desa Pekan Seruway Kecamatan Seruway, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, keropos dimakan usia. Dibangun tahun 2016 lalu, saat ini sheet pile terancam rubuh.

Rubuhnya sheet pile sudah pernah terjadi di Desa Rantau Pakam, Kecamatan Bendahara. Sebelum hal yang sama terulang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang memasang krib menggunakan ratusan batang kelapa sawit di pinggir Sungai Tamiang.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Asra menjelaskan, krib berfungsi mengatur arah aliran pada belokan sungai dan sekaligus melindungi tebing sungai dari terjangan air. "Upaya ini untuk mitigasi bencana banjir. harus segera diambil langkah yang tujuannya memperkecil dampak bencana," katanya dalam pernyataan resmi, kemarin.

Dia mengaku khawatir dinding sheet pile beton di Pekan Seruway, rubuh. Apalagi tebing sungai yang tadinya lurus kini sudah cekung terkikis erosi. "Makanya setelah melihat kondisinya, saya langsung minta BPBD memasang krib sungai," jelasnya.

Posisi sheet pile berada di tikungan sungai. Di baliknya ada jalan dan permukiman penduduk. Itu sebabnya harus dilakukan mitigasi agar Pekan Seruway tidak kebanjiran jika sungai meluap.

"Selama ini Pekan Seruway aman karena masih ada sheet pile itu. Kalau itu rubuh, air sungai pasti masuk ke permukiman karena jaraknya hanya hitungan meter," katanya.

Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Aceh Tamiang, Fachruddin menjelaskan, batang-batang kelapa sawit ditancapkan ke dasar sungai menggunakan alat berat. "Posisinya mulai dari tepi sungai hingga jarak 20 sampai 30 meter ke arah tengah sungai," paparnya.

Diperkirakan dibutuhkan sebanyak 240 hingga 300 batang kelapa sawit panjang 10-15 meter untuk krib tersebut. "Nanti disesuaikan dengan kebutuhan lapangan agar benar-benar bisa berfungsi mengarahkan dan memperlambat arus air," tukasnya.

Ratusan batang sawit tersebut didatangkan dari lahan HGU milik perusahaan perkebunan yang telah di-enklave ke pemda.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :