https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Buku 'Sawit Untuk Negeri' Resmi Diluncurkan

Buku

Buku 'Sawit Untuk Negeri' resmi diluncurkan. (Istimewa)


Jakarta, elaeis.co - Buku karangan Ab Susanto (Alm) dan Petrus Gunarso yang berjudul 'Sawit Untuk Negeri' resmi diluncurkan, Jumat (9/9). Buku ini dicetak langsung oleh Penerbit Harian Kompas.

Peluncuran buku ini juga bersamaan dengan diresmikannya Pusat Study Sawit IPB University.

Dalam peluncuran buku ini, Ab Susanto diwakili langsung oleh pihak keluarga. Sebab sang penulis bergelar doktor tersebut telah dipanggil sang pencipta beberapa waktu lalu. 

Peluncuran diwakili oleh Patricia selaku anak Ab Susanto. Namun Petrus Gunarso turut hadir langsung dalam peluncuran tersebut.

Patricia mengatakan, sejatinya sepengetahuan dia buku ini telah disusun sejak 5 tahun silam. Dimana buku ini mengandung strategi manajemen cara melihat pembaca di sudut pandang sosial politik tentang sawit.

"Sawit adalah salah satu penyumbang devisa Negera terbesar di Indonesia. Sehingga buku ini menyajikan pro dan kontra kelapa sawit," ujarnya dalam sambutan peluncuran buku itu.

Harapan buku tersebut, si pembaca dapat memilih serta menilai sendiri apakah sawit baik untuk negeri. Atau setidaknya pembaca dapat membuat sawit baik untuk negeri.

Patricia mengatakan informasi terkait kelapa sawit hingga saat ini masih timpang. Sementara buku ini hadir dengan mengkombinasikan informasi-informasi yang kemungkinan dibutuhkan sang pembaca.

Sementara diinformasikan Petrus, buku ini hadir dengan mengedepankan pembelaan, membantu para pelaku sawit. Terutama generasi muda yang digempur informasi jelek terhadap sawit. "Ini ada sisi bagaimana kita mengatasi informasi negatif tersebut," paparnya.

Pembahasan mengenai sawit menurutnya adalah hal yang sensitif. Seperti misalnya membahas terkait nuklir. Namun buku ini menyajikan informasi yang berbeda.

"Awalnya buku ini berjudul 'Sawit Untuk Diplomatik', namun akhirnya diganti oleh Ab Susanto dengan 'Sawit Untuk Negeri'. Judul ini lebih nasionalis dan bersemangat," bebernya.

Sementara Harryo Darmono mewakili Penerbit Harian Kompas mengatakan buku ini sangat imaginatif. Hingga membuatnya sempat ingat beberapa berita yang sempat ia tulis mengenai sawit. Bahkan saat itu dirinya sempat ditegur agar tidak selalu membela sawit. Dilain sisi muncul juga teguran agar tidak selalu memojokkan kelapa sawit.

"Kala itu sawit selalu ditanggapi dengan negatif. Mungkin dengan buku ini wawasan kita lebih terbuka," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :