https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

BPDPKS dan DPR RI Promosi Sawit Baik di Bumi Reog

BPDPKS dan DPR RI Promosi Sawit Baik di Bumi Reog

BPDPKS kolaborasi dengan Komisi IV DPR RI mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022 di Kabupaten Ponorogo, Jatim. (Istimewa)


Jatim, elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkolaborasi dengan Komisi IV DPR RI mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Expo Sawit Baik Indonesia 2022. 

Kegiatan dengan tema hilirisasi sawit menuju ketahanan ekonomi nasional itu dilaksanakan pada tanggal 26 oktober 2022 di Hotel Gajah Mada Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).

Anggota komisi IV DPR RI, Ibnu Multazam mengatakan, masyarakat telah banyak memanfaatkan produk sawit seperti lipstick yang dipakai ibu-ibu dan juga minyak goreng. 

"Sabun juga merupakan produk turunan sawit termasuk sabun cair. Biodiesel juga merupakan salah satu produk turunan sawit," kata Ibnu dalam keterangan tertulis kepada elaeis.co, kemarin.

Tanaman sawit, kata Ibnu, menjadi penting karenanya  dalam pengelolaan perkebunan sawit harus tetap memperhatikan aspek lingkungan.

Sementara itu, Kepala Divisi Usaha Kecil Menengah dan Koperasi BPDPKS, Helmi Muhansyah menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya BPDPKS untuk mengkampanyekan persepsi positif terhadap sawit sebagai upaya menghadapi black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak yang menyerang sawit Indonesia. 

"Bagi UKMK di Ponorogo terdapat berbagai peluang untuk memanfaatkan dan mengembangkan hasil produk dan turunan sawit, khususnya dalam skala Usaha Kecil dan Menengah berbasis sawit," kata Helmi. 

Berbagai ragam produk sawit dan turunan sebagai salah satu hasil riset yang didanai oleh BPDPKS sangat potensial untuk di kembangkan di Ponorogo seperti pemanfaatan sabun kalsium dari lemak minyak sawit untuk peningkatan produksi susu sapi perah, emulsifier dari sawit untuk UKM kuliner pembuatan roti sedangkan untuk UKM petani  sayuran dan buah-buahan coating buah dari sawit untuk sayur dan buah dapat dimanfaatkan.

Wakil Ketua Aspek-PIR Agus Sutarman menyampaikan, nasionalisasi dan kebangkitan perkebunan sawit di mulai sejak tahun 1957 dan 10 Desember ditetapkan sebagai Hari Perkebunan Nasional. 

Selain itu, sejarah Aspek-PIR mulai berdiri pada 29 0ktober tahun 2001 di Riau dan menjadi Aspek-PIR Nasional pada 1 Oktober 2018.

Dalam kesempatan itu juga sempat ditampilkan keberhasilan program perkebunan inti rakyat (PIR) dengan perbandingan kondisi pada awal program PIR di tahun 1990-an dan kondisi wilayah saat ini. 
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :