https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

Bikin Kecambah Sawit Unggul tak Semudah Masak Kacang Goreng

Bikin Kecambah Sawit Unggul tak Semudah Masak Kacang Goreng

Kecambah sawit. Foto: Ist.


Medan, elaeis.co - Kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menimbulkan efek berantai. Harga tandan buah segar (TBS) produksi petani sawit terkerek sehingga penghasilan mereka bertambah.

Bertambahnya pemasukan memicu keinginan petani untuk memperluas kebun. Warga yang berprofesi lain pun ikut-ikutan menanam sawit karena ingin menikmati cuan.

Tingginya minat berkebun sawit dibuktikan oleh membludaknya pesanan kecambah dan bibit sawit berkualitas dari produsen tersertifikasi.

Salah satu produsen kecambah yang mengalami peningkatan permintaan adalah Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan.

Kepada Elaeis.co, Senin (24/1/2022), Manager Pemasaran PPKS Medan, Taufiq Caesar Hidayat SP MSc, menyebutkan, tahun 2021 PPKS Medan memproduksi 33 juta kecambah guna memenuhi permintaan konsumen, terutama petani sawit.

Jumlah itu pun masih belum bisa memenuhi semua pesanan yang masuk sehingga masih banyak pemesan yang masuk daftar antre.

Dia menegaskan bahwa PPKS terus berupaya keras memproduksi kecambah untuk memenuhi permintaan petani.

"Kami meminta semua pihak ingat kalau menciptakan kecambah berkualitas tidak semudah memasak kacang goreng. Untuk membuat dan mendapatkan pohon indukan sawit itu enggak gampang. Riset untuk pohon induk membutuhkan waktu 15 sampai 20 tahun," kata dia.

Setelah pohon induk didapat, lalu ditanam dan diamati perkembangannya selama 5 tahun. Proses untuk mendapatkan kecambah baru dilakukan di tahun ke tujuh.

Itu sebabnya, katanya, PPKS tidak bisa mengeluarkan kecambah sawit berkualitas terus menerus tanpa henti.

"Enggak gampang, bukan kacang goreng ini. Penyerbukan agar menjadi biji kecambah saja butuh waktu tiga bulan," kata Taufiq. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :