Berita / Sumatera /
Biaya Tebas Kebun Sawit di Bengkulu Capai Rp 1 Juta Per Hektar
Pekerja sedang menebas rumput disekitar tanaman sawit dengan mesin rumput. Foto: IST
Bengkulu, Elaeis.co - Biaya jasa tebas kebun sawit di Bengkulu mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Bahkan setiap hektar kini mampu mencapai Rp 1 juta.
Menurut Saiful, Seorang Penyedia Jasa Tebas di Bengkulu, pasca perayaan Lebaran Idul Fitri tahun ini, permintaan akan jasa tebas meningkat drastis. Hal ini disebabkan banyak tanaman gulma dan rumput yang tumbuh subur disekitar tanaman kelapa sawit.
"Banyak petani sawit membutuhkan jasa tebas karena tanaman gulma dan rumput tumbuh subur di sekitar tanaman kelapa sawit mereka," ujar Saiful, Selasa 23 April 2024.
Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Seluma Anjlok, Petani Merana
Saiful menjelaskan bahwa biaya jasa tebas kebun sawit bervariasi tergantung pada kondisi tanaman dan lahan. Semakin banyak tanaman yang tumbuh disekitar tanaman sawit maka semakin mahal jasanya.
"Untuk lahan kebun sawit yang relatif bersih, biaya per hektarnya hanya sekitar Rp 600 ribu. Namun, jika kebun sawit dipenuhi semak belukar, biaya tebas bisa melonjak hingga mencapai Rp 1 juta per hektar," tambah Saiful.
Meskipun demikian, dalam kondisi harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang sedang rendah, beberapa petani memilih untuk melakukan tebas sendiri. Hal itu tentu saja mengurangi pendapatan jasa tebas di Bengkulu.
"Di saat harga TBS sedang rendah, ada kecenderungan petani untuk melakukan tebas sendiri, itu sangat merugikan kami," tuturnya.
Baca Juga: Harga TBS Kelapa Sawit di Mukomuko Kembali Turun
Perubahan harga TBS kelapa sawit memang memiliki dampak langsung terhadap keputusan petani dalam menggunakan jasa tebas. Saiful berharap, harga TBS kelapa sawit bisa meningkat dalam beberapa Minggu kedepan.
"Kami merasakan langsung dampaknya. Saat harga TBS turun, permintaan terhadap jasa tebas menurun karena petani berusaha meminimalkan biaya operasional," jelas Saiful.
Namun, ada juga pandangan yang berbeda. Menurut seorang petani sawit di Kabupaten Seluma, Ahmad Riyanto mengaku, memanfaatkan jasa tebas tergantung kondisi. Walaupun harga TBS kelapa sawit turun, namun jasa itu memang sangat dibutuhkan maka tetap dimanfaatkan.
"Meskipun harga TBS turun, tetapi jika jasa tebas kebun sawit dibutuhkan, kami akan tetap menggunakan jasa tebas itu," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :