Berita / Nusantara /
Berikut Faktor yang Kerap Bikin Petani Terjebak dalam Pemilihan Bibit Sawit
Ilustrasi-tanaman kelapa sawit di Kabupaten Siak. (Sahril/Elaeis)
Pekanbaru, elaeis.co - Hingga saat ini masih banyak petani yang salah memilih bibit kelapa sawit untuk ditanam. Malah tidak sedikit pula yang terjebak dengan bibit palsu.
Berdasarkan data Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) terdapat beberapa alasan petani salah dalam pemilihan bibit. Di antaranya yakni menjadi korban penipuan, tidak mengetahui benih yang legal, tergiur harga murah, dan putus asa lantaran kesulitan mendapatkan bibit berkualitas.
Ada juga yang karena tidak mengetahui lokasi pembelian, serta sudah tahu lokasinya namun malas karena jauh.
Alasan-alasan itu diamini Ketua Aspek-PIR DPD I Riau, Sutoyo. Padahal menurut Sutoyo ada 12 varian benih yang telah memiliki izin edar. "Alasan lain karena maraknya pemalsuan yang dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab. Jadi mereka menggandakan 12 varian bibit tadi," kata Sutoyo menjawab elaeis.co, Kamis (8/9).
Dalma kondisi ini tentu petani dituntut untuk memahami minimal sedikit tentang bibit sawit unggul. Mulai dari nama serta ciri-ciri bibitnya. Yang dikhawatirkan justru petani asal melakukan pembelian lantaran harganya murah.
"Sebenarnya sudah ada program sawit untuk rakyat (prowitra) dari PPKS. Jadi seharusnya petani mengikuti program ini untuk mendapatkan bibit unggul," kata dia.
Sutoyo mengaku petani memang agak sedikit terlambat mendapatkan bibit lewat program prowitra. Untuk itu, setidaknya petani menyisakan waktu atau ancang-ancang untuk melakukan pembelian kedepannya.
"Permintaan banyak jadi lambat untuk bisa mendapat kecambah yang asli. Namun bukan lantas petani tergiur yang mudah dan murah, hanya petani sebelum menyiapkan lahan, alangkah baiknya ikut mengantri untuk mendapatkan benih unggul. Sembari mempersiapkan lahan. Sehingga saat lahan beres, benih pun datang," ujarnya.
"Memang harus ada langkah pencegahan yakni sosialisasi agar petani lebih mengenal ciri-ciri bibit PPKS yang asli. Ini harusnya dilakukan secara menyeluruh ke berbagai wilayah," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :