https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Pelatihan Petani Sawit di Bengkulu

Berharap 'Naik Kelas' Setelah 5 Hari

Berharap

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Hidayatullah, menyalami perwakilan peserta. foto: ist


Bengkulu, elaeis.co - Lima hari ke depan, 123 orang petani kelapa sawit di Provinsi Bengkulu bakal dicekoki ilmu tentang budidaya kelapa sawit serta panen dan pascapanen. 

Para peserta yang dikumpulkan di Kota Bengkulu itu, berasal dari dua kabupaten; Bengkulu Utara dan Seluma. 

Dalam siaran pers yang diterima elaeis.co malam ini, dari semua peserta tadi, 90 orang berasal dari Bengkulu Utara. Sisanya dari Seluma. Menariknya, peserta dari Bengkulu Utara itu, 30 orang diantaranya kebagian pelatihan panen dan pascapanen. 

Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian yang membikin program bertajuk Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) itu. Yang melaksanakan adalah PT. Citra Widya Education (CWE).  

Manager Operasional Pengembangan Bisnis PT. CWE, Ahmad Mahfud, menyebut, pelatihan itu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian para petani kelapa sawit mengelola kebun agar sesuai dengan prinsip Good Agricultural Practices (GAP) dan tata kelola perkebunan berkelanjutan. 

“Dari 16,38 juta hektar perkebunan kelapa sawit nasional, 42% dikelola oleh petani swadaya dan plasma. Ini berarti, ada sekitar 6,7 juta hektar kebun sawit petani. Nah, pendampingan dan peningkatan kapasitas petani adalah kewajiban negara. Pelatihan ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendorong kemandirian energi dan pangan melalui peningkatan produktivitas petani sawit,” katanya. 

Selama pelatihan kata Ahmad, para peserta tidak hanya kebagian materi dan diskusi di kelas, tapi juga akan studi banding ke kebun sawit perusahaan. Di sana, petani akan diperlihatkan seperti apa praktik terbaik tentang budidaya, panen dan pascapanen. 

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, Desmon Siboro, nampak sumringah dan bersyukur mendapati pelatihan itu. Maklum, dari sekitar 96 ribu hektar perkebunan sawit rakyat di wilayahnya, baru hanya bisa menghasilkan Tandan Buah Segar (TBS) di bawah 7 ton per hektar per tahun. 

“Kondisi ini adalah bukti bahwa masih ada yang musti dibenahi oleh petani atas kebunnya. Pelatihan ini tentu menjadi solusinya dan merupakan wujud nyata dari program prioritas Presiden,” katanya. 

Melalui pelatihan ini juga kata Desmon, pihaknya ingin mendorong transformasi dari budaya --- kebiasaan bertani tanpa dasar teknis yang kuat --- menjadi budidaya. 

"Melalui pelatihan ini, kami ingin membekali petani dengan pengetahuan teknis yang tepat agar petani bertransformasi untuk budidaya yang benar dan berstandar,” lelaki ini berharap.
 
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial, juga punya harapan yang sama. Lantaran itulah dia mengingatkan agar para peserta memanfaatkan pelatihan itu sebaik-baiknya.

“Ini adalah pelatihan berharga dari  BPDP yang dilaksanakan oleh PT. CWE. Jangan disia-siakan. Jadikan pelatihan ini ajang menggali ilmu dan solusi nyata atas tantangan yang dihadapi petani sawit di lapangan,” pintanya.

Bagi Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Hidayatullah, pelatihan itu adalah langkah yang sangat tepat untuk mengedukasi para petani. Sebab meski para petani telah lama menanam sawit, belum tentu teknis yang diterapkan selama ini, sudah sesuai. 

“Kami berharap peserta pelatihan tidak hanya tahu ilmunya, tapi juga mempraktikkan langsung di kebun masing-masing. Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini,” katanya. 

Sebagai pelaksana acara, CWE sendiri pun sangat berharap manfaat pelatihan itu tidak berhenti pada peserta saja, tapi sebisa mungkin ditularkan kepada petani lainnya di daerah masing-masing. Dengan begitu, pemerataan pengetahuan dan peningkatan produktivitas bisa dicapai secara kolektif. 



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :