https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Berbagai Lembaga Bakal Bicarakan Soal Iklim dan Sawit di Medan, Kabupaten Aceh Tamiang Disebut

Berbagai Lembaga Bakal Bicarakan Soal Iklim dan Sawit di Medan, Kabupaten Aceh Tamiang Disebut

Diana Chalil, akademisi dari Fakultas Pertanian USU


Medan, elaeis.co - Sebanyak enam lembaga bakal bertemu di kota Medan  untuk membicarakan soal iklim dan perkebunan kelapa sawit dalam sebuah diskusi kelompok terpumpun atau focus group discussion (DKT/FGD).

"Diskusi akan digelar 25 September 2024 di kampus Universitas Sumatera Utara (USU)," kata akademisi dari Fakultas Pertanian (Faperta) USU, Diana Chalil, kepada elaeis.co, Kamis (1/8/2024).

Koordinator Consortium Studies on Smallholder Palm Oil (CSSPO) ini menyebutkan, enam lembaga yang bekerjasama menyelenggarakan DKT tersebut adalah USU, CSSPO, Agricultural Research for Development (CIRAD).

Baca juga: Tingkatkan Literasi, Petani Mitra dan Karyawan PTPN IV Regional III Ikut Sekolah Lapang Iklim

Selanjutnya adalah Yayasan Indonesia Dagang Hijau (IDH), Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi), serta Institut Francaise Indonesie (IFI).

Kata Diana, topik yang dibicarakan yaitu “The Indonesian Palm Oil Industry and Climate Change” yang merupakan Program Kerjasama USU, CSSPO, IFI, CIRAD, IDH, dan MAKSI.

"Kami yakin informasi yang ada di acara itu nantinya akan memberikan informasi yang proporsional mengenai perubahan iklim dan sawit bagi para peserta diskusi," tutur Diana lebih lanjut.

Baca juga: Usai Kunjungi Dua Provinsi Sentra Sawit, MUI Keluarkan Fatwa Iklim

Ia mengungkapkan, ada banyak akademisi dan praktisi yang akan berbicara di acara tersebut, seperti Prof. Alain Rival dari CIRAD-TALENT Project, Prof. Tavi Supriana yang merupakan Dekan Faperta USU.

Lalu, Prof. Darmono Taniwiryono dari MAKSI, Dr Denis Fabre (CIRAD
Photosynthesis & Climate Change), Prof Rizaldi Boer (IPB Oil Palm & Climate Change), Riswan Zen dari Yayasan IDH.

"Kemudian, Dr Jérémie Gignoux dari Paris School of Economics dan Olivier Tichit/Musim Mas dari Musim Mas," ucap Diana menambahkan.

Di acara tersebut, kata dia, juga akan ditampilkan hasil proyek kerjasama antara Indonesia dan Belanda terkait penanganan iklim dan petani sawit swadaya di Kabupaten Aceh Tamiang.

Baca juga: Menteri LHK: Pengurangan Emisi Bukan Soal Uang, tapi Pengakuan atas Aksi Mitigasi Iklim

"Akan ditampilkan juga paparan dan hasil dari Tamiang Showcase Indonesia  - The Netherland Project: National Initiative
for Smart Climate Oil Palm Smallholder (NI-SCOPS)," kata Diana Chalil.

Seakan tak cukup, acara itu juga akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Kabupaten Aceh Tamiang pada keesokan harinya, 26 September 2024.

"Di sana kani akan berdiskusi langsung dengan para petani sawit swadaya yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Kelapa Sawit Tenggulun Lestari (Pesatri) dan pihak-pihak yang ada di Pusat Unggulan Perkebunan Lestari (PUPL)," ucapnya lagi.

Baca juga: Begini Upaya Disbun Sulbar Antisipasi Dampak Perubahan Iklim di Perkebunan Rakyat

"Dan terakhir dilanjutkan dengan pihak-pihak terkait serta kunjungan ke lapangan, khususnya ke lokasi agroforestri di Aceh Tamiang," tegas Diana Chalil.

Komentar Via Facebook :