Berita / Nusantara /
Berbagai Kebijakan Pemerintah Belum Bisa Ubah Kondisi Petani Swadaya
Petani sawit di Kabupaten Mukomuko melangsir hasil panen. Foto: Diskominfo Mukomuko
Bengkulu, elaeis.co - Pemerintah Provinsi Bengkulu telah melakukan sejumlah upaya dalam meningkatkan kinerja sektor sawit. Namun sejauh ini hasilnya belum berdampak signifikan terhadap kondisi petani sawit swadaya.
Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Bickman Panggarbessy mengatakan, diantara upaya strategis yang sudah dilakukan dalam meningkatkan kinerja sektor sawit adalah penyaluran bantuan bibit gratis.
"Hanya saja persoalan utama yang dihadapi sektor sawit saat ini adalah menurunnya harga CPO yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan petani," katanya, kemarin.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap ada dukungan strategis dari pemerintah pusat seperti perbaikan rantai pasok petani sawit rakyat atau peningkatan daya saing produk, perbaikan tata kelola pasokan dari petani ke PKS, dan perbaikan infrastruktur.
"Kami pikir harus ada perbaikan rantai pasok petani sawit rakyat, karena saat ini rantai pasoknya cukup panjang dan merugikan petani," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah pusat menyediakan aplikasi atau layanan informasi harga TBS bagi petani sawit.
"Agar petani mudah mengetahui harga TBS kelapa sawit secara real time, baik harga di daerahnya maupun di daerah lain sebagai perbandingan," sebutnya.
Ia mengungkapkan, sampai saat ini kondisi petani kelapa sawit utamanya petani swadaya belum mengalami perubahan kendati pemerintah pusat telah menerbitkan beragam kebijakan.
"Yang merasakan pengaruh dari kebijakan pemerintah selama ini hanya petani plasma atau bermitra dengan PKS," sebutnya.
"Makanya ke depan pemerintah pusat juga harus mendorong petani swadaya menjalin kemitraan yang menguntungkan dan sejajar dengan PKS. Kemitraan mesti adil dan menguntungkan baik bagi petani maupun perusahaan," tukasnya.







Komentar Via Facebook :