https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Bengkulu Belum Ekspor Cangkang Kelapa Sawit, Kok Bisa!

Bengkulu Belum Ekspor Cangkang Kelapa Sawit, Kok Bisa!

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal. Foto: Doc


Bengkulu, elaeis.co - Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, pada awal tahun 2024 ini masih belum terjadi kegiatan ekspor cangkang kelapa sawit. Hal ini menjadi sorotan mengingat pada tahun sebelumnya, tepatnya pada awal tahun 2023, cangkang sawit menjadi komoditas pertanian pertama yang diekspor dari provinsi ini.

Menurut Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, berdasarkan data yang diterima dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai Bengkulu, tidak ada satupun ekspor cangkang sawit yang dilakukan pada awal tahun 2024 ini. Pada tahun sebelumnya, tepatnya pada awal tahun 2023, tercatat sebanyak 1.000 ton cangkang sawit diekspor dari provinsi Bengkulu.
"Dalam catatan kami, tidak ada ekspor cangkang sawit pada awal tahun ini. Padahal pada tahun sebelumnya, cangkang sawit menjadi salah satu komoditas unggulan yang diekspor dari Bengkulu," kata Win, Jumat 1 Maret 2024.

Baca Juga: Petani Harus Serius Merawat Kebun Sawit, Ini Alasannya!

Win menambahkan, pada awal tahun 2024, ekspor komoditas pertanian masih didominasi oleh karet. Komoditas ini berhasil memberikan kontribusi ekspor sebesar US$ 740 ribu atau setara dengan Rp 11,6 miliar. Sementara itu, kontribusi ekspor dari cangkang sawit masih tercatat nol.
"Ini menunjukkan adanya pergeseran dalam struktur ekspor komoditas pertanian. Meskipun karet mendominasi pada awal tahun ini, kami tetap memantau perkembangan ekspor cangkang sawit," ujar Win.

Baca Juga: NTP Perkebunan Rakyat di Bengkulu Kembali Naik, Ini Dampaknya Bagi Petani Sawit!

Kendati demikian, pihak BPS Provinsi Bengkulu belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai penyebab dari tidak adanya ekspor cangkang sawit pada awal tahun 2024 ini. Upaya untuk mengoptimalkan kembali ekspor komoditas pertanian, termasuk cangkang sawit, kemungkinan akan menjadi perhatian utama bagi pemerintah provinsi dan pemangku kepentingan terkait.
"Kami perlu melakukan evaluasi mendalam terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan ekspor cangkang sawit ini," tutup Win.

Baca Juga: Permintaan Bibit Kelapa Sawit di Bengkulu Cukup Tinggi

Sementara itu, Pengamat Ekonomi Universitas Dehasen Bengkulu, Dr Ansori Tawakal mengatakan, belum adanya aktivitas ekspor cangkang sawit pada awal tahun ini menjadi tugas pemerintah dan pemangku kepentingan. Diharapkan pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ada dan merumuskan strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini diharapkan dapat mengembalikan peran penting cangkang sawit sebagai salah satu komoditas unggulan dalam struktur ekspor pertanian Bengkulu.
"Kita belum tahu apa penyebabnya, tapi pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ada dan merumuskan strategi untuk mengatasi permasalahan ini," pungkas Ansori.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :