Berita / Sumatera /
NTP Perkebunan Rakyat di Bengkulu Kembali Naik, Ini Dampaknya Bagi Petani Sawit!
Petani berfoto usai memanen TBS kelapa sawit. Foto: Sangun Doya
Bengkulu, elaeis.co - Nilai Tukar Petani Subsektor Perkebunan Rakyat di Provinsi Bengkulu meningkat sebesar 1,63 persen dari 175,17 pada Januari 2024 menjadi 178,02 pada Februari 2024 lalu. Kenaikan tersebut tentu saja membawa dampak positif bagi petani kelapa sawit di Bengkulu.
Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan, naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu sebesar 1,63 persen mengindikasikan bahwa harga yang diterima oleh petani sawit lebih besar dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan petani. Sehingga membuat kesejahteraan petani sawit di Bengkulu meningkat.
"NTP subsektor Perkebunan Rakyat meningkat menjadi salah satu indikator positif bahwa kesejahteraan petani sawit di Bengkulu mengalami peningkatan," ujar Win, Jumat 1 Maret 2024.
Baca Juga: Permintaan Bibit Kelapa Sawit di Bengkulu Cukup Tinggi
Menurut Win, naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat disebabkan oleh kenaikan harga TBS kelapa sawit pada Februari 2024. Harga TBS kelapa sawit tercatat mencapai Rp 2.300 per kilogram, meningkat dari rata-rata Rp 2.209 per kilogram pada Januari 2024.
"Kenaikan harga TBS kelapa sawit secara langsung berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani sawit di Provinsi Bengkulu," tutur Win.
Baca Juga: Petani Harus Serius Merawat Kebun Sawit, Ini Alasannya!
Win menambahkan, naiknya harga TBS kelapa sawit tersebut terlihat dari naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu. Hal itu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya.
"Naiknya NTP subsektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu mengindikasikan bahwa petani sawit mampu mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari hasil panennya," tambah Win.
Meski demikian, Win juga menekankan pentingnya menjaga keberlanjutan peningkatan ini. Sebab jika hal ini tidak dijaga maka kesejahteraan petani sawit juga ikut terancam.
"Kita perlu memastikan bahwa faktor-faktor pendukung, seperti peningkatan produktivitas dan pengelolaan yang baik serta harga sawit agar terus dijaga. Sehingga kesejahteraan petani sawit dapat berkelanjutan," kata Win.
Para petani sawit di Bengkulu menyambut baik kabar ini. Salah satunya petani kelapa sawit di Desa Batu Raja Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah, Samhari (54). Dia mengatakan, akan lebih bersemangat bekerja. Sehingga membuat produktivitas kelapa sawit meningkat dan membuat harga TBS kelapa sawit tetap stabil.
"Kenaikan NTP membuat kami lebih bersemangat untuk terus bekerja keras. Semoga harga TBS kelapa sawit tetap stabil atau bahkan meningkat di bulan-bulan mendatang," kata Samhari.
Meski begitu, Samhari mengaku, dibutuhkan peran pemerintah dan pihak terkait dalam menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani sawit juga menjadi kunci keberhasilan. Diharapkan, tren positif ini dapat berlanjut dan memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat petani sawit di Provinsi Bengkulu.
"Untuk menjaga harga TBS kelapa sawit tentu saja membutuhkan peran pemerintah, salah satunya menciptakan kebijakan yang mendukung kesejahteraan petani sawit agar memberikan dampak positif bagi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.







Komentar Via Facebook :