Medan, elaeis.co - Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) sepertinya tak ingin sekadar menjadi kampus yang melahirkan banyak lulusan atau sarjana, dan kemudian dibiarkan berjuang sendirian menghadapi masa depan masing-masing.

Kampus yang dipimpin oleh Purjianto SE MM selaku Rektor ini mempunyai cara tersendiri untuk membantu memastikan masa depan para mahasiswanya yang telah memasuki masa akhir perkuliahan.

Salah satunya, seperti keterangan resmi yang diterima elaeis.co , Jumat (21/6/2024), adalah dengan mengadakan bimbingan karir bagi para mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir Fakultas Vokasi Program Diploma (Prodi) Budidaya Perkebunan (BP) dan Prodi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan (TPHP).

Baca Juga:  Kepada Juri Lomba Riset BPDPKS, Tim Mahasiswa ITSI Sodorkan Tantri

Kegiatan itu di Gedung Serbaguna ITSI, Jalan Willem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang (berbatasan dengan kota Medan), Kamis (20/6/2024), dengan menghadirkan tiga sumber sumber yang berkompeten dari pihak perusahaan perkebunan.

Mereka adalah Dr Suhendri SE MM selaku Direktur Sumberdaya Manusia (SDM) dan Teknologi Informasi (TI) PTPN IV PalmCo, lalu Leonardo Hadi Wijaya Purba SST dari PT Biyu Malela, dan Putri Ardina SPsi dari PT Unilever Oleochemical Indonesia.

“Kegiatan bimbingan karir ini diupayakan ITSI agar para mahasiswa dan mahasiswi tingkat akhir ITSI bisa sukses sebagai pekebun,” kata Rektor ITSI, Purjianto, saat membuka acara tersebut. 

“Karena itu enggak heran kalau acara kita ini bertajuk “How to be a Successl Gen Z Planter”, atau Bagaimana Menjadi Planters Gen Z yang Sukses,” tuturnya lebih lanjut.

Baca Juga:  Civitas Akademi ITSI dan UNPRI Kolaborasi Sosialisasikan Bank Pupuk Organik

Purjianto menegaskan, ITSI sangat ingin para pelajar dan mahasiswi sudah punya masa depan meski belum tamat kuliahnya 100 persen atau di tingkat akhir.

Dalam kesempatan itu Dr Suhendri memberikan rahasia mengenai masa depan perkebunan kelapa sawit nasional. 

“Gen Z adalah pemegang kunci masa depan perkembangan sawit kita. Nasib sawit ada di tangan generasi muda,” ujarnya.

Sementara Putri Ardina membocorkan cara-cara atau tips melamar kerja di perusahaan perkebunan sawit, baik dari persiapan mulai wawancara sampai diskusi kelompok terpumpun atau focus group discusion (DKT/FGD).

Putri Ardina bahkan melakukan bedah atau telaah pembiatan riwayat singkat atau curiculum vitae (CV) agar para mahasiswa ITSI kelak bisa membuat CV yang bisa menjanjikan pihak manajemen perusahaan sawit.

Dan terakhir, Leonardo Hadi Wijaya Purba mengungkapkan suka dan duka serta pengalamannya selama bekerja di perusahaan perkebunan kelapa sawit.