https://www.elaeis.co

Berita / Iptek /

Civitas Akademi ITSI dan UNPRI Kolaborasi Sosialisasikan Bank Pupuk Organik

Civitas Akademi ITSI dan UNPRI Kolaborasi Sosialisasikan Bank Pupuk Organik

Proses sosialisasi dan pelatihan pembuatan POC dan POP dari kohe dan limbah pertanian oleh ITSI dan UNPRI di Desa Kandangan, Kabupaten Batubara. (Foto: ITSI)


Medan, elaeis.co - Civitas akademi dari kampus Institut Teknologi Sawit Indonesia (ITSI) dan Universitas Prima (UNPRI) bahu-membahu dalam menyosialisasikan konsep dan praktek  Bank Pupuk Organik (BPO) bagi petani, termasuk petani sawit.

Dari keterangan resmi yang diterima elaeis.co, Senin (27/5/2024), disebutkan bahwa kegiatan itu diselenggarakan selama dua hari di Desa Kandangan, Kecamatan Laut Tador, Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) beberapa hari yang lalu.

Para dosen yang memimpin kegiatan tersebut antara lain akademisi ITSI yakni Sakiah SP MP dan Tuty Ningsih SP MP, dan Dr Bayu Pratomo SST MP dari UNPRI.

Kepada pihak kampus, Kepala Desa (Kades) Kandangan, Suratmin, mengatalan biasanya masyarakat mempersilahlan siapa saja yang datang dan ingin mengambil tumpukan kohe tersebut

"Ya, kalau ada yang datang, dikasih gitu aja (tumpukan kohenya -red)," ujar Kades yang saat itu didampingi oleh sejumlah perangkat desa seperti Kepala Urusan (Kaur).

Lalu Kepala Dusun (Kadus), Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), juga didampingi oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), dan masyarakat sekitar.

Saat dihubungi elaeis.co, Sakiah SP MP mengaku heran saat mengetahui pata petani sawit di Desa Kandangan itu mengeluhkan harga pupuk yang mahal.

Tetapi, ujar Sakiah, di saat yang sama mereka belum tahu cara mengelola kohe menjadi pupuk organik di dalam BPO dan mempersilahkan orang lain aaat meminta kohe mereka.

Ini semua, ujar Sakiah, karena keterbatasan pengetahuan dan lemahnya penyerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di tengah masyarakat Desa Kandangan.

"Khususnya yang terkait pengelolaan limbah ternak yang sebenarnya dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi dan menguntungkan bagi lahan pertanian," ujar Sakiah.

"Situasi inilah yang melatarbelakangi ITSI dan UNPRI mengadakan sosialisasi dan pelatihan bertajuk pengelolaan limbah tenak, dapur dan pertanian sebagai implementasi ekonomi sirkular Bank Pupuk Organik," katanya lebih lanjut.

Ia menjelaskan, dalam sosialisasi itu petani sawit setempat dibekali pengetahuan tentang manfaat pupuk organik bagi kesehatan dan kesuburan tanah, serta dampak limbah terhadap pemanasan global. 

Di acara itu pihaknya juga menyerahkan bantuan berupa satu unit mesin pencacah bahan organik, satu unit ayakan kompos serta alat-alat penting lainnya.

Sehari kemudian, kata Sakiah, semua peralatan itu dipakai untuk praktek langsung pembuatan pupuk organik cair (POC) dan pupuk organik padat (POP) dari kohe lembu dan kambing.

"Seluruh bahan itu kemudian dipadukan dengan limbah pertanian atau ecoenzyme dari buah dan sayur. Perlu diketahui, ecoenzyme dapat digunakan sebagai dekomposer dalam pembuatan POC dan POP," tegas Sakiah.



 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :