https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

BBM Naik, Petani Bengkulu Minta Dana Sawit Jadi BLT

BBM Naik, Petani Bengkulu Minta Dana Sawit Jadi BLT

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, memberikan BLT BBM untuk masyarakat. (Istimewa)


Bengkulu, elaeis.co - Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Bengkulu meminta agar pemerintah mengalokasikan dana pungutan sawit yang dikelola BPDPKS, menjadi bantuan langsung tunai (BLT) untuk para petani di daerah yang terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Pasalnya, BLT BBM yang dikucurkan pemerintah pusat beberapa waktu lalu hanya diberikan kepada masyarakat yang terdampak kenaikan harga minyak goreng.

"Menurut saya, dana yang ada di BPDPKS kasih saja ke petani yang dialokasikan melalui Kementerian Desa. Sebab, BLT melalui Dana Desa tidak seberapa, sementara dampak kenaikan BBM sangat terasa bagi petani hingga akhir tahun," kata Ketua APKASINDO Bengkulu, Jakfar saat berbincang dengan elaeis.co, Jumat (16/9).

Menurut Jakfar, mestinya pemerintah memprioritaskan petani sawit melihat kondisi harga tandan buah segar (TBS) di sejumlah daerah tidak menentu, ditambah lagi kenaikan harga BBM.

"Pada intinya, tidak hanya pelaku UMKM saja, petani kelapa sawit di desa juga terdampak akibat kenaikan harga BBM ini," tuturnya.

Oleh karena itu, ia meminta agar dana yang dikelola BPDPKS untuk subsidi industri biodiesel, dialihkan kepada petani melalui pembiayaan industri hilir petani dan UKM sawit, sebagai bentuk perlindungan negara atas gejolak harga pasar di tingkat petani.

"Sebab, yang kita lihat saat ini, di tengah kesulitan petani menghadapi kenaikan BBM, pemerintah hanya mengeluarkan kebijakan yang berpihak kepada industri biodiesel. Buka ke petani," ujarnya.

Sementara, penurunan harga TBS dan kenaikan harga input pertanian seperti pupuk hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Ada pun harga di tingkat petani kelapa sawit swadaya selama ini rata-rata di bawah Rp1.500/kg, dan ini sangat berisiko untuk mampu bertahan hingga akhir tahun.

"Kami menginginkan agar subsidi tidak hanya diberikan kepada industri sawit dan biodiesel saja.  Sebab, kalau dipikir-pikir perusahaan tidak terlalu mengalami dampak begitu besar akibat kenaikan BBM maupun pandemi Covid-19. Sementara nasib petani sangat memprihatinkan di tengah tidak menentunya harga TBS," pungkasnya. 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :