https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Batu Bara Kalah, Permintaan Cangkang Sawit Bengkulu Kian Mengkilap

Batu Bara Kalah, Permintaan Cangkang Sawit Bengkulu Kian Mengkilap

Cangkang sawit di Bengkulu. Foto: Dirgantara


Bengkulu, elaeis.co - Permintaan ekspor cangkang sawit dari Provinsi Bengkulu terus meningkat dibanding batu bara. Ini dikarenakan harga lebih ekonomis dan dianggap lebih ramah lingkungan

Menurut Perwakilan Bea Cukai Bengkulu, Agus Praminto, cangkang sawit menjadi pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan batu bara.

Baca Juga: DPRD Bengkulu Minta Penggunaan DBH Sawit Tak Hanya Infrastruktur, Begini Kata Gubernur

Buktinya, kata Agus, di sisi harga, batu bara saat ini mencapai US$164,5 per ton atau setara dengan USD 0,1645 per kilogram. Dengan kurs rupiah yang mencapai Rp 15 ribu per dolar, harga batu bara per kilogram di pasar internasional pada September 2023 mencapai sekitar Rp 2.467,5 per kilogram.

"Sementara harga cangkang sawit hanya Rp 1.600 per kilogram. Nah, ini yang membikin para konsumen lebih memilih cangkang sawit," kata Agus, kemarin.

Menurut Agus, hal ini membuka peluang besar bagi produsen cangkang sawit Indonesia untuk menggenjot produksi dan meningkatkan ekspor komoditas itu ke berbagai negara. Dengan tingginya permintaan global yang didorong oleh faktor harga dan kepedulian terhadap lingkungan, ekspor cangkang sawit dapat menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Juga: UNIB Bantu Petani Sawit Bikin MOL, Apa Itu?

"Murahnya harga cangkang sawit membuka peluang bagi produsen Indonesia agar terus menggenjot produksi dan meningkatkan ekspor ke berbagai negara," ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, peningkatan produksi cangkang sawit ini juga sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mengurangi karbon dan mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim. Sementara cangkang sawit masuk dalam kategori itu lantaran mengurangi limbah yang merugikan lingkungan.

"Jadi banyak manfaat dari cangkang sawit, diantaranya bisa mengurangi jejak karbonnya dan mendukung upaya global dalam menghadapi perubahan iklim," ujarnya.

 

Kendati permintaan terus meningkat, pengelolaan limbah industri dan pemenuhan standar lingkungan harus diperketat  Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah, produsen, dan pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa produksi cangkang sawit tetap berkelanjutan dan ramah lingkungan.

"Dengan begitu, peluang besar tetap diambil namun tetap menjaga lingkungan," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :