Berita / Sumatera /
Banyak Perusahaan Sawit di Daerah ini Belum Disertifikasi
Ketua GAPKI Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar. Foto: Dok. pribadi
Bengkulu, elaeis.co - Sebagian besar perusahaan perkebunan sawit di Provinsi Bengkulu belum memperoleh sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).
Bahkan dari 14 perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Cabang Bengkulu, baru 5 perusahaan yang sudah bersertifikat ISPO dan 1 RSPO. Sisanya masih dalam proses ISPO.
Ketua GAPKI Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar mendorong perusahaan perkebunan sawit di Bengkulu untuk memiliki sertifikasi ISPO sebagai langkah nyata mewujudkan perkebunan berkelanjutan. Sertifikasi juga merupakan bagian dari upaya untuk mengendalikan dan menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
"Gapki Cabang Bengkulu memberikan perhatian besar terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya dengan terus mendorong perusahaan sawit untuk memiliki sertifikat ISPO," kata John, kemarin.
Untuk meningkatkan sertifikasi, menurutnya, Gapki Cabang Bengkulu terus melakukan berbagai upaya pendekatan maupun pelatihan kepada anggota. "Kami membuka Klinik ISPO serta pelatihan petugas ISPO bagi anggota Gapki Bengkulu," sebutnya.
"Kami juga melakukan koordinasi kepada para pihak atau mitra kerja untuk memberikan masukan terkait dengan prosedur sertifikasi ISPO berdasarkan kondisi di lapangan dan lain sebagainya," tambahnya.
Dia menargetkan semua anggota Gapki Bengkulu sudah disertifikasi dalam waktu dekat ini.
"Agar pembangunan perkebunan di daerah ini bisa berwawasan lingkungan sebagaimana yang diharapkan baik oleh pemerintah pusat maupun daerah," tukasnya.
"Tak hanya perkebunan sawit swasta, kami juga siap membantu petani sawit mandiri mengikuti sertifikasi ISPO maupun RSPO," imbuhnya.







Komentar Via Facebook :