https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Banyak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Telah Memanfaatkan Limbah Cair Sebagai Pupuk

Banyak Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit Telah Memanfaatkan Limbah Cair Sebagai Pupuk

Karyawan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit saat mengalirkan limbah cair untuk pupuk. Foto: Sangun Doya


Bengkulu, elaeis.co - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bengkulu mengungkapkan bahwa perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia semakin mengarah pada praktik ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah cair sebagai pupuk. 

Kepala DLHK Provinsi Bengkulu, Ir Yenita Saiful menyatakan, bahwa banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit telah berhasil mengubah limbah cair hasil pengelolaan Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit menjadi pupuk yang kaya akan unsur hara. Bahkan pupuk yang dihasilkan dari limbah cair tersebut ternyata memiliki kualitas yang sangat baik. Dengan kandungan 2,77 persen nitrogen (N), 3,36 persen fosfor (P2O5), dan 2,39 persen kalium (K2O). "Banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit memanfaatkan pupuk dari limbah cair. Bahkan pupuk ini tidak hanya memberikan nutrisi yang diperlukan bagi tanaman sawit, tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif limbah cair terhadap lingkungan," kata Yenita, Selasa 27 Februari 2024.

Yenita menyampaikan, harapannya agar lebih banyak perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mengadopsi praktik yang sama dalam memanfaatkan limbah cair sebagai sumber daya untuk pembuatan pupuk. 
"Pemanfaatan limbah cair menjadi pupuk adalah langkah yang cerdas dan berkelanjutan dalam industri perkebunan kelapa sawit," ungkap Yenita.

Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan penggunaan pupuk organik dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Dengan memanfaatkan limbah cair sebagai bahan baku, perusahaan perkebunan kelapa sawit dapat turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan serta memperbaiki kualitas tanah pertanian.
"Kami berharap dengan memanfaatkan limbah cair, maka bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus turut berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan serta memperbaiki kualitas tanah," ujar Yenita.

Baca Juga: Pupuk Organik Mudah Didapat, Petani Sawit Harus Inovatif 

Selain manfaat lingkungan, penggunaan pupuk organik juga memberikan dampak positif bagi hasil panen dan kesehatan tanaman. Kualitas tanah yang terjaga akan meningkatkan produktivitas dan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
"Selain bermanfaat bagi lingkungan, penggunaan pupuk organik juga memberikan dampak positif bagi hasil panen dan kesehatan tanaman," tambah Yenita.

Selain itu, pupuk organik juga dinilai lebih ramah lingkungan karena proses pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia berbahaya yang dapat mencemari tanah dan air tanah. Hal ini sejalan dengan komitmen global untuk memperbaiki keberlanjutan lingkungan dan mengurangi jejak karbon dari sektor pertanian.
"Diharapkan, keberhasilan implementasi praktik ini oleh sejumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit di Indonesia dapat menjadi contoh bagi industri lainnya dalam memanfaatkan limbah sebagai sumber daya yang bernilai," pungkasnya.

Perwakilan Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, Daniel mengaku, perusahaannya telah memanfaatkan pupuk organik dari limbah cair kelapa sawit. Bahkan pemanfaatan pupuk dari limbah cair ini cukup bagus diterapkan pada tanaman kelapa sawit.
"Kami melihat pengaplikasian pupuk dari limbah cair untuk tanaman sawit cukup baik, karena mampu meningkatkan produktivitas tanaman sawit," ujarnya.

Meski begitu, menurut Daniel, pupuk jenis ini masih kalah efektif dengan pupuk kimia. Namun secara kualitas ini lebih baik dibandingkan pupuk kimia.
"Kalau pupuk kimia hasilnya bisa cepat, kalau ini butuh proses, tapi sejauh ini pupuk dari limbah cair lebih baik dibandingkan kimia, karena melindungi tanah," tutupnya.


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :