https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Banyak Anak Petani di Bengkulu Tak Dapat Beasiswa Sawit

Banyak Anak Petani di Bengkulu Tak Dapat Beasiswa Sawit

Ketua Apkasindo Bengkulu, A Jakfar. Foto: Sangun/elaeis.co


Bengkulu, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu menyebut masih banyak anak petani sawit di daerah ini tidak mendapatkan beasiswa dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Bahkan penerima beasiswa sawit kebanyakan adalah anak-anak yang latar belakangnya bukan dari keluarga petani kelapa sawit.

Ketua Apkasindo Bengkulu, A Jakfar mengatakan, beasiswa dari BPDPKS itu banyak dinikmati oleh anak-anak yang bersekolah di kota. Sementara yang bersekolah di desa sangat sedikit yang merasakan manfaat dari program tersebut.

"Sistem rekrutmen saat ini dilakukan oleh lembaga pengembangan pendidikan (LPP), sementara tidak melibatkan Apkasindo Bengkulu lagi. Hasilnya, yang lulus itu banyak orang yang tamatan sekolah di kota," kata Jakfar, kemarin.

Karena proses seleksi melibatkan LPP, maka penerimaan juga dilakukan dengan sistem modern yakni secara online. Sementara anak-anak tamatan SMA di Bengkulu yang tinggal di desa-desa kesulitan mengikuti seleksi secara daring karena kendala jaringan internet.

"Dulu tahun 2017 Apkasindo masih dilibatkan, anak-anaknya kami yang siapkan dan rata-rata adalah anak petani miskin. Kalau sekarang sudah diambil alih LPP, jadi sistemnya online dan itu tentu saja tidak bisa diakses oleh anak petani yang ada di desa," sesalnya.

Jika proses seleksinya masih menggunakan cara yang sekarang, menurutnya, anak-anak tamatan SMA di desa tidak akan pernah bisa mendapatkan beasiswa sawit. Padahal, dana beasiswa tersebut berasal dari pungutan ekspor kelapa sawit sehingga anak petani sawit harusnya berhak menikmatinya.

"Kami minta mekanismenya diubah, libatkan kembali Apkasindo Bengkulu. Kalau tidak dilibatkan, minimal kami tahu siapa saja yang lulus, apakah anak petani atau bukan," tuturnya.

Ia berharap, program beasiswa ini bisa menjadi momentum pemerintah untuk mengubah nasib petani dan memutus kebodohan turun temurun. Dengan jalur ini mereka minimal bisa mempunyai anak yang sarjana.

"Beasiswa sawit harus benar-benar untuk anak petani kelapa sawit," tandasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :