Berita / Nusantara /
Bahan Bakar ini 100% Terbuat dari Sawit, tapi Tak Dijual di Indonesia, Kenapa?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mencoba kendaraan berbahan bakar green diesel D100. foto: Kemenperin
Bengkulu, elaeis.co - PT Pertamina sudah memproduksi bahan bakar nabati (BBN) dengan bahan baku 100 persen dari minyak kelapa sawit atau CPO. Bahan bakar tersebut diberi nama D100.
Area Manager Communication Relations CSR Sumbagsel PT Pertamina Patra Niaga, Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan, D100 berbeda dengan biodiesel B30 karena tidak dilakukan pencampuran sama sekali dengan solar.
"D100 ini adalah bahan bakar yang dibuat Pertamina 100 persen dari CPO," kata Nikho, kemarin.
Ia menjelaskan, D100 merupakan minyak kelapa sawit yang sudah dibersihkan dari getah dan bau lalu berubah menjadi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO).
"Jadi ini adalah minyak kelapa sawit yang diproses dengan baik sehingga menjadikan D100 lebih ramah lingkungan. Gas karbon dioksida yang dilepaskan lebih sedikit dibandingkan B30 maupun B100," paparnya.
Menurutnya, D100 diproduksi di Kilang Dumai sebanyak 1.000 barel per hari dan Kilang Cilacap sebanyak 6.000 barel per hari pada tahun 2022. Kilang Plaju direncanakan memproduksi sebanyak 20.000 barel D100 per hari pada tahun 2023.
"Produksinya akan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya dan diharapkan bisa digunakan banyak orang," tuturnya.
Meskipun produksinya meningkat setiap tahun, namun BBM ini baru dipasarkan di luar negeri seperti Jerman dan Prancis. Sebab harga BBM ini cukup mahal, mencapai Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per liter.
"Untuk pemasaran masih terbatas di negara-negara maju. Namun nanti kalau banyak juga konsumennya di Indonesia, kemungkinan akan dipasarkan di sini," tutupnya.







Komentar Via Facebook :