https://www.elaeis.co

Berita / Nusantara /

B40 Dinilai Gagal Dongkrak Harga CPO, Pemerintah Disarankan Tempuh ini

B40 Dinilai Gagal Dongkrak Harga CPO, Pemerintah Disarankan Tempuh ini

Biodiesel B40. foto: Kemen ESDM


Bengkulu, elaeis.co - Kebijakan B40, yakni pencampuran Biodiesel FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) sebanyak 40% ke dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar, tampaknya belum memberikan dampak seperti yang diharapkan. 

Awalnya B40 diharapkan akan menyerap CPO lebih banyak sehingga harga tandan buah segar (TBS) sawit meningkat. Nyatanya, saat ini harga TBS justru turun terus.

Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Ahmad Badawi Saluy mengatakan, sampai saat ini kebijakan B40 belum terbukti efektif dalam meningkatkan harga CPO maupun TBS. Harga CPO saat ini masih berkutat di bawah Rp 10 ribu per kilogram. Dampaknya terlihat jelas pada harga TBS kelapa sawit di Bengkulu yang hanya mencapai Rp 1.300 per kilogram.

"Kebijakan B40 yang digaungkan oleh pemerintah tidak terbukti bisa meningkatkan harga CPO, sejauh ini tidak ada peningkatan yang signifikan," katanya.

Dia mengaku miris melihat petani yang harus menanggung dampak dari penurunan harga TBS sawit. "Padahal petani sempat menaruh harapan yang besar pada B40. Nyatanya saat ini harga TBS tak kunjung terangkat," kritiknya.

"Para pelaku usaha di sektor kelapa sawit juga mulai merasakan dampak negatif dari kebijakan ini. Beberapa produsen CPO mulai menghadapi kesulitan finansial akibat turunnya harga," tambahnya.

Ahmad menyarankan pemerintah mengganti strategi untuk mengangkat harga CPO. "Harus ada perluasan pasar ekspor, cari pasar baru," tukasnya.

"Diversifikasi produk juga dapat membantu meningkatkan permintaan di pasar ekspor dan memberikan stabilitas harga bagi komoditas kelapa sawit," tambahnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :