Jakarta, Elaeis.co - Industri pembayaran digital nasional kini semakin marak dan kompetitif. Setelah LinkAja, Ovo, Dana, Flipp, Gopay, dan lainnya, kini Astrapay hadir sebagai entitas baru di industri pembayaran digital.

Peluncuran Astrapay dilakukan secara daring melalui webinar, Rabu (16/9/2021) sore, dihadiri Elaeis.co dan ratusan jurnalis lainnya dari seluruh Indonesia. Meliza Musa Rusli selaku CEO AstraPay dalam webinar itu menyatakan keyakinannya kalau Astrapay bakal bisa bersaing bahkan lebih kompetitif dibanding perusahaan lainnya.

Sebab, kata Meliza, Astrapay sebagai aplikasi pembayaran digital tumbuh dalam ekosistem Astra. AstraPay juga diklaim mempunyai value proposition atau nilai proporsional yang khas yang berbeda dengan pemain pembayaran digital lainnya. 

Astrapay dilahirkan oleh Grup Astra yang sangat dekat dengan kebutuhan transportasi dan mobilitas serta dengan reputasi customer service yang baik. Karena itu tidak heran kalau AstraPay akan mempunyai kekuatan di sektor dan ekosistem itu dan akan terus dikembangkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat.

“Sesuai dengan tujuan awal, AstraPay adalah aplikasi pembayaran digital milik Grup Astra yang memberikan kemudahan terhadap pengguna dalam melakukan pembayaran digital. Astrapay ingin berkontribusi sebagai technology enabler dari produk-produk digital yang dikembangkan di dalam Grup Astra,” jelasnya.

Sementara itu Suparno Djasmin selaku Director-In-Charge dari Astra Financial, Transportation, and Logistic mengungkapkan komitmen AstraPay yang mendukung transaksi pembayaran digital di dalam maupun di luar ekosistem Astra secara baik agar transaksi digital berjalan mulus, aman, dan terintegrasi. 

Menurutnya, komitmen ini sebagai bentuk dukungan Astra terhadap program Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang dijalankan Bank Indonesia.

“AstraPay hadir melengkapi pilihan di industri pembayaran digital sebagai mitra terpercaya yang solutif terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia. Kami meyakini kehadiran AstraPay dapat meningkatkan kenyamanan konsumen Indonesia saat melakukan pembayaran digital. Hal ini tentunya akan berkontribusi positif terhadap Gerakan Nasional Non-Tunai dari Bank Indonesia,” tutupnya.