Bengkulu, elaeis.co - Ketua DPD Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Bengkulu, Krisna Gamawan mengungkapkan bahwa petani sawit memiliki potensi untuk menjadi pelaku industri pariwisata. Menurutnya, kebun sawit bukan hanya menghasilkan TBS, tetapi juga memiliki potensi sebagai tempat tujuan wisata.

Krisna menjelaskan bahwa petani sawit dapat mengembangkan agrowisata dengan menawarkan pengalaman berkebun dan memetik buah sawit langsung kepada wisatawan. Selain itu, petani sawit juga dapat memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar kebun sawit untuk dijadikan tempat penginapan bagi wisatawan.

"Menikmati suasana kebun sawit yang asri dan mengikuti semua aktivitas petani tentu akan menjadi pengalaman yang menarik bagi wisatawan," ujar Krisna, kemarin.

Menurutnya, pengembangan agrowisata sawit dapat memberikan nilai tambah bagi petani sawit. "Petani sawit dapat meningkatkan pendapatan mereka. Dan pada saat yang sama juga dapat memperkenalkan potensi wisata daerah mereka kepada wisatawan," jelasnya.

Dia menambahkan bahwa petani sawit juga dapat mengembangkan agrowisata yang berbasis pada konsep konservasi lingkungan. "Petani sawit dapat memperkenalkan konsep keberlanjutan dan menjaga lingkungan kepada wisatawan melalui pengembangan agrowisata yang ramah lingkungan," jelasnya.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Bengkulu, John Irwansyah Siregar, menilai ide pengembangan agrowisata sawit patut dicoba oleh petani.

"Ini bisa menjadi alternatif penghasilan bagi petani sawit jika terjadi fluktuasi harga CPO dan TBS. Kami mendukung ide agrowisata karena dapat memberikan nilai tambah bagi petani sawit," ujarnya.

"Pengembangan agrowisata harus dilakukan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan konservasi lingkungan agar dapat memperoleh manfaat yang maksimal dan berkelanjutan," imbuhnya.