https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ada KUR, tapi Banyak Petani Sawit Manfaatkan Pinjol

Ada KUR, tapi Banyak Petani Sawit Manfaatkan Pinjol

Infografis. foto: OJK


Bengkulu, elaeis.co - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat realisasi pinjaman online (pinjol) di Provinsi Bengkulu hingga Mei 2023 lalu mencapai Rp 212,96 milyar. Petani sawit termasuk diantara para pengguna jasa pinjol.

Sekda Provinsi Bengkulu, Drs Hamka Sabri MSi, menyayangkan masih banyak petani sawit di Bengkulu yang memanfaatkan pinjol.

"Pinjol memiliki sejumlah risiko yang dapat berdampak negatif pada kondisi ekonomi dan keuangan petani sawit," katanya, Rabu (26/7).

Dia menyarankan petani sawit yang butuh uang atau modal agar meminjam ke bank. "Saat ini banyak bank menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Petani sawit sebaiknya mengakses KUR, jangan pinjol," katanya.

Menurut, KUR menawarkan suku bunga yang sangat terjangkau oleh petani sawit, hanya 6 persen per tahun atau setara dengan 0,5 persen per bulan. Sementara suku bunga pinjol bisa mencapai 0,4 persen per hari atau jauh lebih tinggi sehingga menjadi beban berat bagi peminjam.

"Tingginya realisasi pinjol di Bengkulu sangat disayangkan. Sebab suku bunganya sangat tinggi. Kita mengimbau agar petani sawit lebih bijak dalam memilih metode pinjaman dan mempertimbangkan pilihan pinjaman di bank-bank yang menawarkan suku bunga lebih rendah dan terjangkau," tukasnya.

Selain suku bunga yang tinggi, perusahaan pinjol juga rentan melakukan praktik penagihan yang tidak manusiawi. Beberapa platform pinjol terkadang melakukan penagihan berulang kali dan meneror peminjam.

"Oleh karena itu, kita minta agar petani sawit tidak memanfaatkan pinjol, dari pada merugikan diri sendiri di kemudian hari," ujarnya.

Pemerintah Provinsi Bengkulu akan meningkatkan literasi keuangan ke masyarakat guna memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai manajemen keuangan dan risiko pinjaman. Dengan peningkatan literasi keuangan, diharapkan petani sawit akan lebih cermat dalam memilih jenis pinjaman dan memahami konsekuensi dari setiap keputusan keuangan yang diambil.

"Kami akan meningkatkan edukasi keuangan di berbagai lapisan masyarakat termasuk petani sawit. Harapannya mereka bisa memahami risiko dan konsekuensi dari memanfaatkan pinjol serta menyadari kelebihan kredit di bank," jelasnya.

"Kita tidak bisa melarang mereka pakai pinjol. Tapi alangkah baiknya petani sawit memanfaatkan pinjaman yang menawarkan suku bunga rendah untuk menghindari risiko yang mungkin timbul di kemudian hari," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :