https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Abrasi Parah di Bengkulu Utara Ancam Kelancaran Ekspor CPO

Abrasi Parah di Bengkulu Utara Ancam Kelancaran Ekspor CPO

Abrasi pantai di sisi jalan lintas barat di Kabupaten Bengkulu Utara. foto: ist.


Bengkulu, elaeis.co - Abrasi pantai di sisi jalan lintas barat (jalinbar) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Provinsi Bengkulu, semakin parah. Longsornya bahu jalan menyebabkan truk pengangkut TBS sawit dan CPO rawan mengalami kecelakaan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BU, Eka Hendriyadi mengatakan, saat ini ada tiga titik abrasi di jalinbar. Yakni dua titik di Desa Air Padang, Kecamatan Lais, dan satu titik di Desa Selolong, Kecamatan Batik Nau.

"Kondisi abrasi di Desa Air Padang semakin memburuk, sudah mendekati aspal. Hal tersebut tentu saja sangat berbahaya bagi pengendara yang melintas terutama kendaraan angkutan kelapa sawit dan CPO yang bermuatan berat. Kami minta pengendara yang melintas harus ekstra hati-hati," kata Eka, Senin (5/6).

Menurutnya, jalinbar Air Padang sangat vital karena merupakan satu-satunya akses dari Kota Bengkulu ke Sumatera Barat. Jika terputus, tidak ada jalan alternatif yang dapat digunakan dan akan mengakibatkan dampak besar pada mobilitas dan ekonomi daerah.

Ekspor CPO dikhawatirkan akan ikut terganggu jika pengiriman dari pabrik kelapa sawit (PKS) di Bengkulu ke Padang terhenti karena jalan rusak. Selama ini banyak CPO dari Bengkulu diekspor ke luar negeri melalui Pelabuhan Teluk Bayur di Padang.

"Masalahnya tidak ada jalan alternatif yang dapat digunakan kalau jalur ini putus," ujarnya.

Langkah penanganan sementara, pihaknya telah melakukan penimbunan di bagian pinggir jalan. "Kendaraan dapat melintas dengan aman, tapi harus dilakukan secara bergantian," tuturnya.

Pemkab BU telah mengajukan permohonan bantuan ke BNPB dan Kementerian PUPR untuk mengatasi masalah ini. Bupati BU, Ir. H Mian, bahkan telah mengajak Komisi V DPR untuk meninjau langsung kondisi jalan ini. "Namun karena perbaikan jalan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, jadi hingga saat ini belum juga diperbaiki," ungkap Eka.

"Kami bersama pihak lainnya terus berupaya untuk mengatasi permasalahan ini, karena jalan ini mempengaruhi perekonomian masyarakat dan daerah," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :