https://www.elaeis.co

Berita / PSR /

550 Hektare Kebun Sawit Swadaya di Pessel Ikut PSR Tahun Ini

550 Hektare Kebun Sawit Swadaya di Pessel Ikut PSR Tahun Ini

Kebun sawit milik petani swadaya di Pessel. foto: Pemkab Pessel


Painan, elaeis.co - Untuk meningkatkan kembali produktivitas lahan perkebunan kelapa sawit milik masyarakat atau petani swadaya yang tergabung dalam kelompok tani, Kabupaten Pesisir Selatan (pessel), Sumatera Barat, tahun 2023 ini kembali mendapatkan program replanting atau Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) seluas 550 hektare.

Bantuan yang bersumber dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tersebut dialokasikan sebesar Rp 30 juta per hektar dan 1 petani sawit maksimal mendapatkan alokasi hingga 4 hektar.

"Agar program yang berasal dari Direktorat Jenderal Perkebunan (ditjenbun) Kementerian Pertanian yang dilaksanakan di sejumlah daerah di Indonesia ini bisa terlaksana dengan baik termasuk di Pessel, maka kepada masyarakat atau kelompok tani (poktan) calon penerima manfaat, diminta untuk segera mempersiapkan kelengkapan berbagai dokumen yang dibutuhkan," kata Kepala Bidang (Kabid) Perkebunan Dinas Pertanian Pessel, Syafrianto, kemarin.

Disampaikannya bahwa melalui program peremajaan tanaman kelapa sawit tersebut, maka tanaman kelapa sawit yang sudah memasuki masa tua, atau yang tidak lagi produktif, bisa kembali produktif.

"Saat ini calon penerima bantuan replanting tanaman kelapa sawit yang berasal dari kelompok tani tersebut, telah memasuki tahapan penyiapan dokumen berupa kelengkapan. Baik KTP anggota, sertifikat tanah perkebunan kelapa sawit yang akan diremajakan, dan lainnya," ungkapnya.

Disampaikanya bahwa penyiapan semua dokumen yang diperlukan tersebut ditargetkan bisa selesai dalam waktu dekat agar kegiatan di lapangan bisa segera dimulai. "Tujuannya agar penanaman dan perawatan sudah bisa dilaksanakan pada lahan seluas 550 hektar tersebut," jelasnya.

Ditambahkanya bahwa lokasi peremajaan seluas 550 hektar tersebut, difokuskan pada empat kecamatan. "Yakni Kecamatan Lunang 2 kelompok tani, Basa Ampek Balai Tapan 1 kelompok tani, Pancung Soal 1 kelompok tani, dan Kecamatan Silaut 1 kelompok tani. Lokasi itu dipilih karena tanaman kelapa sawit di sana rata-rata telah berumur di atas 20 tahun. Disamping itu, tanaman yang dikembangkan masyarakat sebagian besar juga berasal dari kecambah yang tidak bersertifikasi, sehingga membuat produksinya menjadi rendah," paparnya.

Dijelaskan juga bahwa program replanting itu di Pessel sudah memasuki tahap ke IV sejak tahun 2019 lalu. Dimana pada tahap I seluas 744,77 hektar, tahap II 186,69 hektar, tahap III 232,365 hektar, dan tahap IV yang tengah berjalan saat ini.

"Melalui program peremajaan itu, diharapkan perkebunan milik masyarakat di empat kecamatan itu nantinya akan bisa berproduksi tinggi pada masa datang. Sebab bibit yang disalurkan telah berasal dari kecambah-kecambah yang sudah disertifikasi," sebutnya.

Diungkapkannya bahwa anggaran sebesar Rp 30 juta per hektar tersebut, peruntukannya mulai dari penggarapan lahan, perawatan, hingga masuknya masa panen perdana pada usia tanaman sekitar tiga tahun.

"Di Lapangan pengerjaan PSR terhadap 5 kelompok tani yang tersebar di empat kecamatan itu sesuai Perjanjian Kerja Samanya (PKS) dilakukan oleh Koperasi Sucofindo. Sedangkan kita dari Dinas Pertanian hanya sebagai fasilitasi dan sosialisasi saja di lapangan agar kegiatan ini bisa berjalan dengan sukses sebagaimana diharapkan," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :