https://www.elaeis.co

Berita / Komoditi /

220 Orang Tenaga Penyuluh Siap Disebar Disbun Sumsel

220 Orang Tenaga Penyuluh Siap Disebar Disbun Sumsel

Fungsional Analis PSP Madya Disbun Sumsel, Rudi Arpian. Ist


Palembang, elaeis.co - Dinas Perkebunan Sumatera Selatan (Sumsel) baru-baru ini telah merekrut 220 orang tenaga penyuluh di sektor pertanian. Rencananya pada penyuluh ini nanti akan disebar di seluruh kabupaten yang ada untuk memberikan pendampingan terhadap para petani, tak terkecuali petani kelapa sawit.

Fungsional Analis PSP Madya Disbun Sumsel, Rudi Arpian mengatakan petani kelapa sawit khususnya bagi petani swadaya membutuhkan banyak bimbingan saat ini. Terutama dikondisi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit sedang terus menanjak naik.

"Pelatihan itu kita anggap perlu. Agar wawasan petani mulai dari cara tanam hingga perawatan dan panen bisa dilakukan secara maksimal," terangnya," katanya saat berbincang bersama elaeis.co, Sabtu (12/3/2022).

Rudi khawatir dimomen harga kelapa sawit tinggi, petani justru asal-asalan dalam memanen buah kelapa sawit. "Yang kita khawatirkan karena harga tinggi, buah yang seharusnya bisa di panen Minggu depan dipanen semua. Sehingga Minggu depan produksinya sedikit," paparnya.

Bukan hanya itu saja, standar kematangan buah juga menjadi acuan penting dalam panen. Ini menghindari penolakan atau potongan yang cukup besar saat di jual ke pabrik kelapa sawit (PKS). Sebab tidak memenuhi standar kualitas PKS.

Kemudian juga di ranah perawatan, petani perlu diberikan bimbingan misalnya saja dalam pemupukan. Petani kudu paham untuk bagaimana agar biaya perawatan tidak terlalu besar lantaran harga pupuk yang juga masih tinggi.

"Jadi wajib ada pelatihan," jelasnya.

Kata Rudi, bagi petani plasma atau pir memang sudah mendapatkan pelatihan dari pihak perusahaan mitranya. Namun bagi petani swadaya belum ada, mereka justru belajar secara otodidak.

"Inilah kita siapkan penyuluh. Biasanya memang pelatihan dilakukan oleh asosiasi kelapa sawit. Mudah-mudahan hadirnya penyuluh ini menambah pengetahuan petani dan menjadi wadah keluh kesah petani sehingga kualitas dan kuantitas produksi kelapa sawit Sumsel tetap terjaga," tandasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :

Berita Terkait :