https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

2 Remaja Ditahan Centeng Kebun, Warga Balas Hadang Mobil Perusahaan

2 Remaja Ditahan Centeng Kebun, Warga Balas Hadang Mobil Perusahaan

Mediasi untuk mendamaikan masyarakat Desa Batu Anam dengan PT Saudara Sejati Luhur. foto: Humas Polres Asahan


Kisaran, elaeis.co - Dua remaja, Rizky (17) dan Evai Tahrozi (15), ditahan security PT Saudara Sejati Luhur (SSL) Kebun Gunung Melayu di Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Keduanya tertangkap tangan mencuri buah sawit di kawasan Desa Batu Anam.

Tidak senang dengan penangkapan itu, masyarakat Dusun I Desa Batu Anam melakukan melakukan aksi balasan. Mereka melakukan penghadangan terhadap mobil angkutan sawit milik PT SSL Gunung Melayu tepatnya di jalan lintas perkebunan di Dusun I Desa Batu Anam.

Sekitar 15 orang warga memasang palang kayu di tengah jalan. Dalam aksi itu, warga berhasil menghadang 4 unit truk sawit milik perusahaan perkebunan tersebut.

Kapolsek Bandar Pulau, AKP Surianto, mewakili Kapolres Asahan AKBP Roman Smaradhana Elhaj, menjelaskan, masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis namun hanya menghadang kendaraan agar tidak bisa membawa TBS ke perusahaan.

"Masyarakat menuntut pembebasan 2 orang remaja tersebut yang sebelumnya tertangkap tangan melakukan pencurian buah kelapa sawit PT SSL di Blok I02 H Kebun Dalam Maria sebanyak 30 kg. Keduanya lantas ditahan oleh centeng pengamanan dari PT SSL," jelasnya melalui keterangan resmi Humas Polres Asahan, kemarin.

Mendapat laporan adanya penyetopan dan penghadangan mobil pengangkutan sawit tersebut, Kanit Reskrim Polsek Bandar Pulau Iptu ST Purba bersama Kanit Intelkam Aiptu M. Sagala, dan Babinkamtibmas Bripka P Purba, langsung turun ke lokasi kejadian dan melakukan pengamanan serta mediasi terhadap masyarakat.

Setelah dilakukan pertemuan, pihak menejemen bersedia melakukan perdamaian terhadap pelaku pencurian buah kelapa sawit tersebut dengan membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya. "Perusahaan membuka diri karena pelaku masih anak di bawah umur," tukasnya.

Pihak menajemen juga berjanji akan menampung aspirasi masyarakat tentang perekrutan tenaga kerja lokal.

"Hasil mediasi dapat diterima oleh masyarakat dan mobil pengangkutan sawit tersebut akhirnya dilepaskan. Hingga permasalahan diselesaikan dengan perdamaian, situasi tetap aman dan terkendali," tutupnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :