Berita / Nusantara /
Yang Terdampak Turunnya Harga CPO Adalah Petani, Pengusaha Tetap Cari Untung

Tangki timbun CPO di PKS. foto: Polres Tanjabtim
Bengkulu, elaeis.co - Harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) di tender PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) pada perdagangan Selasa (23/5) turun sebesar Rp 130 atau dari Rp 10.330 menjadi Rp 10.200 per kilogram. Penurunan harga tersebut membawa konsekuensi pada harga pembelian tandan buah segar (TBS) di pabrik kelapa sawit (PKS) di Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu.
Salah satu perusahaan di kabupaten itu yang menurunkan harga TBS adalah PT Palma Mas Sejati. Penurunannya sebesar Rp 30 atau dari sebelumnya Rp 1.770 menjadi Rp 1.740 per kilogram. Langkah serupa dilakukan PT Agra Sawitindo yang menurunkan harga sebesar Rp 30 dan saat ini membeli TBS Rp 1.740 per kilogram.
Ada satu PKS yang masih bertahan dengan harga TBS sebelumnya, yakni PT Citra Sawit Lestari. Diduga karena alasan persaingan di antara para pelaku industri sawit, PKS itu masih mempertahankan harga TBS Rp 1.700 per kilogram meskipun harga CPO turun.
Menurut Pengamat Ekonomi Bengkulu, Prof Dr Kamaludin, pengaruh penurunan harga CPO terhadap harga TBS kelapa sawit tidak bisa dielakkan. Sebab CPO memang menjadi salah satu indikator penentu harga TBS kelapa sawit.
"Fluktuasi harga CPO secara langsung mempengaruhi harga TBS kelapa sawit di tingkat lokal. PKS harus menyesuaikan harga pembelian bahan baku dengan harga jual CPO agar bisa mendapatkan keuntungan," ujarnya.
Menurutnya, yang paling merasakan dampak fluktuasi harga CPO adalah petani. Sedangkan para pengusaha PKS akan terus berusaha mencari untung dengan menekan ongkos produksi.
"Tapi petani sawit terpaksa menerima berapa pun harga TBS di pasaran. Kalau harga turun,
otomatis pendapatan mereka turun. Penghasilan petani kecil sangat bergantung pada hasil panen kelapa sawit yang menjadi sumber penghasilan utama mereka," ujarnya.
Dia berharap para pelaku industri kelapa sawit berlapang hati membantu petani mengurangi dampak penurunan harga CPO. Harga TBS bisa terkerek jika PKS mengurangi sedikit keuntungannya.
"Kerja sama pemerintah, perusahaan, dan petani kelapa sawit menjadi kunci untuk mencapai stabilitas harga TBS. Saya pikir perlu ada kolaborasi agar usaha petani tetap berkelanjutan, salah satunya dengan menjaga agar harga TBS kelapa sawit bisa stabil," tutupnya.
Komentar Via Facebook :