https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Yang Kimia Mahal, Pupuk Kandang Bisa Jadi Solusi Petani Sawit

Yang Kimia Mahal, Pupuk Kandang Bisa Jadi Solusi Petani Sawit

Pupuk kandang kotoran sapi.


Bengkulu, elaeis.co - Petani sawit di Provinsi Bengkulu saat ini rata-rata telah melakukan integrasi kebun dan sapi. Hasil dari integrasi ini pun petani memproduksi pupuk secara cuma-cuma dari kotoran sapi.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan mengatakan, berkat hasil integrasi ini para petani tidak perlu lagi pusing menyediakan pupuk kimia untuk kebunnya. 

Pasalnya saat ini sapi telah menyediakan pupuk bagi petani. Bahkan setiap petani yang melakukan integrasi bisa menghasilkan pupuk kandang mencapai 100 hingga 200 kilogram setiap bulannya.

"Pupuk kandang ini jadi solusi bagi para petani, karena berkat program integrasi ini, petani tidak perlu lagi membeli pupuk kimia yang harganya cukup mahal," kata Ricky kepada elaeis.co, kemarin.

Ricky mengaku, harga pupuk kimia saat ini mencapai Rp 1,3 juta per karung ukuran 50 kilogram. Hal ini tentu saja memberatkan bagi petani yang memiliki modal perawatan kebun terbatas. 

Oleh karena itu, solusi terbaik yang bisa dilakukan petani saat ini dengan melakukan budidaya ternak sapi. "Beternak sapi adalah solusi untuk mengatasi masalah mahalnya harga pupuk saat ini," ujar Ricky.

Selain itu, menurut Ricky, kualitas pupuk kandang dari kotoran sapi tidak kalah dengan pupuk kimia. Bahkan banyak petani di Bengkulu sukses menghasilkan TBS sawit yang cukup banyak hanya mengandalkan pupuk kandang ini.

"Untuk kualitas TBS, sama kayak pupuk kimia, bahkan produksinya tak kalah dengan pupuk kimia," tuturnya.

Untuk itu, Ricky meminta kepada seluruh petani kelapa sawit di Bengkulu memelihara sapi. Sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan dua sekaligus yakni dari sapi dan TBS sawit.

"Petani banyak untungnya kalau ikut program ini, mereka bisa jual sapi dan bisa jual TBS sawit," ujarnya.

Komentar Via Facebook :