Berita / Serba-Serbi /
Yakin Bisa Hidup Sehari Tanpa Sawit?
Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro (tangkapan layar) Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Dwi Sutoro (tangkapan layar)
Jakarta, Elaeis.co - Sawit sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia saat ini. Namun, komoditas ini tak pernah sepi dari isu negatif. Berbagai cap disematkan oleh pesaing atau kompetitor, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Padahal sulit kita membayangkan apabila manusia hidup tanpa kelapa sawit. Iya, sawit ada di macam-macam produk hilir seperti makanan, minuman, kosmetik, atau yang terkait dengan kesehatan. Susah kita membayangkan bila satu hari saja kita hidup tanpa sawit," kata Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara, Selasa (16/11/2021).
Hal itu dikatakan Sutoro saat menyampaikan kata sambutan dalam webinar bertajuk "Sustainable Palm Oil for Health" yang diadakan Holding Perkebunan dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN).
Kata Sutoro, agar ketidaktahuan atau kebencian terhadap sawit bisa dikurangi, selain menjalankan prinsip keberlanjutan dalam praktek perkebunan sawit, maka setiap insan atau pemangku kepentingan di industri kelapa sawit harus bisa menjadi Duta Sawit.
"Kita semua harus bisa menjadi ambassador atau Duta Sawit dengan sendirinya. Itulah cara kita membangun komunikasi dan persfektif yang baik dan positif tentang kelapa sawit ke dunia luar ataupun ke pihak yang belum tahu tentang sawit," katanya.
Menurut Sutoro, salah produk turunan kelapa sawit yang paling akrab dengan kehidupan manusia adalah minyak goreng. Berangkat dari fakta itu, untuk memaksimalkan potensi dan nilai tambah dari perkebunan sawit, saat ini Holding Perkebunan memproduksi minyak goreng sawit dengan merek Nusakita.
Langkah Holding Perkebunan memproduksi minyak goreng bertujuan merubah paradigma. Sudah saatnya tidak hanya bermain di sektor hulu melainkan juga di bisnis hilir. Memproduksi dan menjual minyak goreng Nusakita, kata Sutoro, adalah salah satu cara Holding Perkebunan untuk memaksimalkan potensi itu.
"Apalagi bisnis minyak goreng secara umum tidak terganggu dengan fluktuasi harga CPO di pasar global. Minyak goreng Nusakita diharapkan mampu memberikan nilai tambah sekaligus menguatkan posisi Holding Perkebunan di sektor hilir," tegasnya.
Minyak goreng Nusakita adalah produk terbaru Holding Perkebunan melalui anak usaha PT Industri Nabati Letasi (INL). Sebelum Nusakita hadir, perusahaan itu sudah memproduksi minyak goreng bermerek Salvaco.






Komentar Via Facebook :