Berita / Kalimantan /
Wujudkan Kemandirian Pangan, Pemkab Paser Bangun Peternakan Hingga Pabrik Minyak Goreng
Asisten Ekbang Setdakab Paser, Adi Maulana MSi, saat menghadiri High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah di Kantor Gubernur Kaltim. Foto: Prokopim
Tana Paser, elaeis.co – Pemkab Paser, Kalimantan Timur (kaltim), menargetkan bisa mewujudkan kemandirian pangan untuk melepas ketergantungan dari daerah lain. Hal ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Kabupaten Paser, Adi Maulana MSi, saat menghadiri High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Kantor Gubernur Kaltim. HLM TPID dihadiri seluruh pemerintah kabupaten dan kota se-Kaltim serta dari perbankan maupun perusahaan.
Pada kesempatan tersebut Adi menjelaskan, Kabupaten Paser letaknya paling selatan di Kaltim dan berbatasan langsung dengan Kalimantan Selatan. Menurutnya, tekanan terhadap TPID Paser semakin berat dengan adanya ibu kota nusantara (IKN).
“Karena jalur distribusi yang di Balikpapan dan dari Surabaya, sekarang sembakonya banyak lari ke IKN. Demikian juga yang dari Kalimantan Selatan,” katanya dalam keterangan resmi Prokopim Paser dikutip elaeis.co Rabu (1/1).
“Kami lantas mengambil kebijakan yang tidak popular, kami merubah perda jadi detail model supaya bahan baku tersedia. Bupati kami mengarahkan untuk bisa menciptakan kemandirian pangan. Jadi, kami terjun langsung mengelola kegiatan distribusi pangan. Perumda dapat mandatori dari kami untuk bisa menjaga tata niaga beras. Padi yang dibeli dari tengkulak, sekarang diolah bekerja sama dengan para pengurus desa,” tambahnya.
Adi juga mengungkapkan bahwa di Kabupaten Paser sedang dibangun peternakan ayam petelur dan pedaging.
“Pemkab Paser sekarang menjadi peternak juga, ini kami lagi membangun sirkuit tertutup untuk perternakan kurang lebih 30 ribu ayam petelur dan daging. Sekarang sudah jalan satu, yaitu di daerah Petangis sekitar 5 ribu ekor dengan usia 12 hari. Langkah ini supaya kami tidak mendatangkan lagi telur ayam dari luar daerah,” jelasnya.
"Selanjutnya kami juga telah membuat minyak goreng dari kelapa sawit. Sudah ada pabrik mininya, biayanya dari pemda dan hasilnya kualitas itu sangat bagus. Selain itu Kabupaten Paser juga telah mengembangkan Program Paser Berbuah supaya kami juga tidak tergantung dari luar," sambungnya.
Sebagai informasi, untuk kemandirian pangan di Kabupaten Paser Tahun 2024, pernah ada dua kegiatan yang diajukan ke Program Strategis Nasional (PSN). Yaitu pembangunan Bendungan Lambakan dan Bendungan Telake. Bendungan Lambakan outcome-nya bisa mereduksi kurang lebih 40% banjir di hilir dan juga bisa mengairi kurang lebih 20 ribu hektar lahan pertanian. 13 ribu hektar diantaranya berada di Paser dan 7 ribu hektar di Kabupaten Penajan Paser Utara.
“Bendungan Lambakan juga bisa menghasilkan air bersih 5 ribu kubik perdetik, dan yang paling penting bisa juga menghasilkan listrik 18 megawatt yang bisa disuplai ke IKN dengan konsep Green City-nya. Pemkab Paser meminta agar pembangunan Bendungan Telake dan Bendungan Lambakan bisa dilanjutkan,” pungkasnya.







Komentar Via Facebook :