https://www.elaeis.co

Berita / Kalimantan /

Wagub Kaltim Ajak Gapki Dorong Hilirisasi Sawit

Wagub Kaltim Ajak Gapki Dorong Hilirisasi Sawit

Wagub Kaltim H. Seno Aji (tengah) menghadiri halal bil halal Gapki Kaltim. foto: ist.


Samarinda, elaeis.co – Dengan luas lahan mencapai 1,7 juta hektare, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memiliki potensi besar dalam sektor kelapa sawit. Namun, dari jumlah tersebut, baru sekitar 1,4 juta hektare yang telah ditanami. Sisanya masih tergolong sebagai lahan tidur.

Selain itu, potensi besar ini belum diimbangi dengan ketersediaan industri hilirisasi yang memadai. Saat ini, fasilitas pengolahan kelapa sawit di Kaltim masih sangat terbatas dan baru tersedia di wilayah Balikpapan, Maloy (Kutai Timur), dan Bontang. Hal ini menyebabkan harga tandan buah segar (TBS) di tingkat petani masih fluktuatif dan belum menguntungkan.

Kondisi ini menjadi perhatian Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. Ia menilai bahwa upaya pemerintah tidak seharusnya hanya berfokus pada perluasan lahan perkebunan, tetapi juga harus mendorong pengembangan industri hilir kelapa sawit.

“Jika kita memiliki pabrik pengolahan sendiri, maka keuntungan yang diperoleh tidak hanya dari produk olahan sawit, tetapi juga dari serapan tenaga kerja yang tercipta,” katanya dalam keterangan resmi dikutip Kamis (24/4).

Salah satu produk turunan kelapa sawit yang potensial untuk dikembangkan di Kaltim adalah biodiesel. Bahan bakar alternatif ini berasal dari sumber daya terbarukan, seperti minyak kelapa sawit, minyak kedelai, atau lemak hewani. Produk ini bisa digunakan sebagai bahan bakar pengganti atau campuran solar dalam mesin diesel tanpa memerlukan banyak modifikasi.

Seno meyakini, apabila hilirisasi ini dapat direalisasikan, maka Kaltim akan mampu membangun industri kelapa sawit yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Ia mengajak Gapki untuk bersinergi dengan Pemprov Kaltim dalam menarik investasi ke sektor hilir. Ia menekankan bahwa kehadiran industri pengolahan lanjutan akan berdampak pada peningkatan harga TBS, kesejahteraan petani, dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Kolaborasi antara pemerintah dan Gapki sangat penting dalam mewujudkan hikirisasi tersebut. Terlebih, Gapki yang sudah berusia 44 tahun dinilai telah memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan industri sawit, baik di tingkat nasional maupun di Kaltim.

“Kami mendorong lebih banyak perusahaan kelapa sawit untuk bergabung dengan Gapki dan bersama-sama mengembangkan potensi industri hilir di daerah ini,” tukasnya. 

Ia menyampaikan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan dukungan berupa insentif dan regulasi yang pro-investasi.

“Kalau ini bisa kita wujudkan, bukan hanya pengusaha yang untung, tapi rakyat juga akan merasakannya. Dan perekonomian kita bisa melesat,” ujarnya.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :