Berita / Nusantara /
Wacana Perkebunan Sawit di Pulau Enggano Terus Disorot, Kali Ini DPD
Ilustrasi-elaeis
Jakarta, elaeis.co - Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD RI) Sultan B Najamudin meminta Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Utara untuk mempertimbangkan secara matang melalui kajian yang mendalam terkait wacana pengembangan lahan perkebunan sawit di Pulau Enggano.
Permintaan ini disampaikan senator asal Bengkulu tersebut setelah mendapatkan informasi tentang adanya minat investasi dari investor perkebunan sawit di Pulau yang terkenal subur di Samudera Hindia itu.
"Kami percaya bahwa setiap pemerintah daerah memilki pengetahuan yang utuh dan sangat memahami pemetaan potensi di wilayahnya masing-masing secara komprehensif. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan kehati-hatian dalam memberikan izin usaha budidaya skala industri," ujar Sultan dalam keterangan resminya, Rabu kemarin.
Menurutnya, invasi perkebunan sawit selalu menimbulkan kerugian sosial dan lingkungan hutan yang dahsyat, meskipun di saat yang sama berdampak baik pada sektor ekonomi dan investasi. Kelestarian lingkungan hutan yang kaya akan biodiverditas sesungguhnya yang harus dijaga.
Sehingga, mantan wakil Gubernur Bengkulu itu berpendapat bahwa tidak relevan jika Pulau Enggano yang kaya akan biodiverditas dan fauna endemik dijadikan sebagai kawasan industri perkebunan sawit.
"Kami mengapresiasi keputusan masyarakat adat Pulau Enggano yang secara kolektif menolak wacana pengembangan sawit yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit di sana. Potensi Enggano terlalu besar untuk hanya sekedar dijadikan perkebunan sawit yang merusak ekosistem," kata Sultan.
Lebih lanjut Sultan mendorong agar Pemerintah Daerah Bengkulu lebih mengembangkan pulau Enggano menjadi kawasan agroforestry yang membudidayakan komoditas unggulan Bengkulu seperti pala, lada, dan pisang enggano yang terkenal. Sekaligus dikembangkan wisata alam atau Geopark.
"Sebaiknya kawasan Pulau Enggano dijadikan sebagai GeoPark Global yang melibatkan masyarakat petani setempat mengembangkan konsep agroforestry. Itu akan sangat ikonik bagi Indonesia khususnya Bengkulu," kata dia.
"Geopark global adalah kawasan yang memiliki warisan geologi bernilai internasional, dimana warisan tersebut digunakan sebagai modal pembangunan masyarakat setempat secara berkelanjutan berbasis konservasi edukasi dan ekonomi kreatif", terangnya.
Sultan pun meminta agar pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif lebih memberikan perhatian khusus untuk mengembangkan potensi wisata alam di Pulau Enggano.







Komentar Via Facebook :