https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Kemitraan

Untunglah Bergabung di Koperasi, Harga TBS Masih Dirasa Manis

Untunglah Bergabung di Koperasi, Harga TBS Masih Dirasa Manis

Ketua Umum ASRM, Mupit Datusahlan. (Sumber Foto: Portal Berau)


Samarinda, elaeis.co - Harga tandan buah segar (TBS) yang anjlok dirasakan semua petani sawit di Indonesia, baik plasma, kemitraan swadaya, maupun swadaya murni.

Namun bila petani membentuk kemitraan, maka kemungkinan besar petani masih bisa menikmati manisnya harga TBS walau mengalami penurunan.

"Kemarin itu harga TBS dari koperasi-koperasi binaan kami sekitar Rp 3.200-an per kilogram. tapi kini turun menjadi Rp 2.700-an per kg," kata Ketua Umum Asosiasi Sawit Rakyat Mandiri (ASRM), Mupit Datusahlan, kepada elaeis.co, Jumat (13/5/2022).

ASRM adalah lembaga nonprofit yang banyak membina dan membantu para petani sawit swadaya di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur, seperti mengedukasi penggunaan kecambah berkualitas, mengikuti sertifikasi ISPO.

ASRM juga mengajak para petani untuk membentuk koperasi aar bisa menjalin kemitraan dengan pabrik kelapa sawit di Berau.

"Ada delapan PKS di Berau, semuanya adalah PKS milik swasta nasional," kata Mupit.

Dampingan ASRM saat ini ada 15 desa dan ribuan petani sawit swadaya. Yang sudah memiliki koperasi dan bekerjasama dengan pihak PKS sekitar 7 koperasi.

Ia berharap problem anjloknya harga TBS yang bermuara dari kebijakan larangan ekspor migor dan bahan baku migor bisa disudahi oleh pemerintah.

Dengan demikian petani sawit di Berau bisa kembali menikmati harga TBS yang lebih baik seperti sebelumnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :