https://www.elaeis.co

Berita / Nasional /

Tumpang Sari Padi Gogo dengan Sawit Jadi Sumber Pendapatan Baru Pekebun

Tumpang Sari Padi Gogo dengan Sawit Jadi Sumber Pendapatan Baru Pekebun

Integrasi padi gogo di lahan sawit peserta program PSR. foto: Ditjenbun


Jakarta, elaeis.co - Untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan nasional, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menginstruksikan agar jajarannya memaksimalkan potensi lahan, khususnya perkebunan kelapa sawit.

Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan menggalakkan program tumpang sari atau tumpang sisip padi gogo di lahan perkebunan kelapa sawit.

“Kita harus terus berinovasi untuk mendukung swasembada pangan. Tumpang sisip padi gogo adalah salah satu cara agar lahan yang ada lebih produktif,” ujar Amran dalam keterangan resmi dikutip Ahad (6/4).

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Perkebunan berupaya menggencarkan penanaman padi gogo di lahan kering dan perkebunan karena memiliki keunggulan dapat tumbuh di lahan non-irigasi. Berbeda dengan jenis padi lain yang membutuhkan lahan basah. Dengan karakteristik tersebut, padi gogo diharapkan menjadi solusi ketahanan pangan di masa mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan, Heru Tri Widarto, mengatakan bahwa penanaman padi gogo di sela kebun sawit merupakan bagian dari program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Integrasi ini tidak hanya bertujuan meremajakan sawit, tetapi juga sebagai strategi menciptakan ketahanan pangan.

“Program PSR ke depan juga akan mencakup bantuan benih untuk tumpang sisip padi gogo. Dalam skema ini, pekebun akan menerima bantuan berupa penumbangan dan pembersihan lahan, herbisida, benih, hingga pupuk,” paparnya.

Integrasi padi gogo dalam kebun sawit PSR mencerminkan model pertanian yang berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah dan pekebun ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga memperkuat ketahanan pangan nasional.

Heru menambahkan, dengan adanya program ini, diharapkan lahan perkebunan sawit tetap produktif sebelum sawit siap dipanen. “Kami ingin memastikan bahwa pekebun memiliki alternatif sumber pendapatan yang berkelanjutan,” katanya.

Dengan model integrasi ini, padi gogo bukan hanya sekadar komoditas tambahan, tetapi juga menjadi elemen penting dalam sistem pertanian nasional. Keberhasilan pekebun sawit di Pandeglang bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan perkebunan untuk ketahanan pangan yang berkelanjutan.

 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :