https://www.elaeis.co

Berita / Lingkungan /

Tudingan Asing Soal Deforestasi Tak Objektif

Tudingan Asing Soal Deforestasi Tak Objektif

Guru Besar Kehutanan IPB Yanto Santosa. (Tangkapan layar)


Jakarta, Elaeis.co - Pemerintah Indonesia harus memiliki konsep untuk mengahadapi tudingan Eropa tentang kawasan hutan dan deforestasi. Adanya konsep itu untuk memperjelas soal kawasan hutan dan kerusakan lingkungan. 

Sebab selama ini Eropa terus menggaungkan deforestasi terhadap perkebunan kelapa sawit Indonesia. Padahal itu belum tentu kebenarannya karena perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia tidak berasal dari kawasan hutan.

Ini diungkapkan Guru Besar Kehutanan IPB Yanto Santosa dalam Togar Podcast dilihat Elaeis.co, Senin (4/10).

"Baik dari status maupun ditinju, tudingan deforestasi versi asing sepenuhnya tidak benar," kata Yanto.

Sebab, dari hasil penelitian yang dilakukannya di tujuh provinsi sentra kelapa sawit di Indonesia, Yanto berani memastikan sekitar 78 persen sawit bukan penyebab deforestasi. Soalnya, lahan perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia tidak berasal dari kawasan hutan.

"Jadi, devenisi deforestasi Eropa ke Indonesia, tidak benar. Sebab kebun sawit di Indonesia tidak berasal dari kawasan hutan, kata dia.

Bahkan, lanjutnya, dari segi tutupan lahan, juga buka areal lahan berhutan. Sehingga definisi asing tentang deforestasi ke Indonesia sepenuhnya tidak benar 

"Di Indonesia ini, ada sekitar 17 sampai 18 persen areal hutan sukender. Menurut saya, asing menilai itu deforestasi. Akan tetapi, itu bukan deforestasi, walupun itu masuk lahan tutupan, tapi bukan lagi kawasan hutan," kata dia.

Jika asing menilai itu tetap hutan, kata Yanto, itu tidak fair. Karena perkebunan sawit, bukan hutan.

"Jadi, definisi hutan saja sudah kelihatan ada diskirminatif. Banyak negara lain memang menganggap hutan sawit benar-benar hutan. Kayak Malaysia juga mengklaim kebun sawit itu hutan. Bahkan Cina, bambu saja dianggap hutan," kata dia.

"Kalau di kita, hutan itu secara ekologi sebuah areal yang didominasi oleh tumbuhan berkayu. Tapi bambu, sebetulnya kan bukan kayu. Artinya saya melihat asing dan Indonesia ada kepentingan membuat definisi hutan," pungkasnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :