https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Truk Sawit Over Load Rawan Alami Rem Blong

Truk Sawit Over Load Rawan Alami Rem Blong

Truk angkutan kelapa sawit rentan mengalami rem blong jika membawa muatan melebihi kapasitas yang ditentukan. foto: Polres Pasangkayu


Bengkulu, elaeis.co - Truk pengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diingatkan mematuhi batas maksimum muatan demi keselamatan di jalan raya.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi menjelaskan, truk angkutan TBS kelapa sawit yang membawa muatan melebihi kapasitas yang ditentukan sangat beresiko menyebabkan kecelakaan. "Muatan yang over load berisiko membuat rem kendaraan menjadi blong. Ini sangat berbahaya saat kendaraan dalam posisi menanjak maupun menurun," jelasnya, kemarin.

Dia lantas mencontohkan insiden yang terjadi di PT Bengkulu Sawit Lestari II di Kabupaten Seluma. Truk sawit diduga mengalami rem blong dan menabrak dua pick up yang sedang antre mengantar TBS.

"Aturan jelas menyebutkan bahwa muatan maksimal yang diperbolehkan untuk dump truck adalah 8 ton, namun truk ini diduga membawa beban yang jauh melampaui batas yang ditentukan. Sehingga membuat sistem rem kendaraan menjadi panas dan mengalami kerusakan," tukasnya.

Menurutnya, insiden ini menunjukkan bahwa kendaraan dengan muatan berlebihan dapat membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya. Pengemudi truk yang tidak mematuhi peraturan berpotensi menyebabkan kecelakaan serius dan kerugian materil yang signifikan. "Kita sudah ingatkan jauh-jauh hari, tapi mereka tetap bandel. Sekarang baru terasa akibatnya," ujarnya.

Bambang mengingatkan kepasa seluruh pengemudi truk angkutan kelapa sawit untuk mematuhi aturan yang berlaku terkait kapasitas muatan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keselamatan pengguna jalan dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.

"Kami akan meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap kendaraan yang melebihi muatan maksimal yang diizinkan. Truk bermuatan berlebihan juga akan mengakibatkan kerusakan jalan sehingga pemerintah harus mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi," tegasnya.

"Kami juga akan melakukan sosialisasi kepada para pengemudi truk dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya mematuhi batas muatan yang telah ditentukan," tutupnya.
 

Komentar Via Facebook :