Berita / Serba-Serbi /
Truk CPO Timpa Honda Jazz di Jalan Menurun, Enam Orang Tewas
Personil Satlantas Polres Pidie melakukan olah TKP di lokasi kecelakaan maut yang merenggut enam nyawa. Foto: Dok. Polres Pidie
Sigli, elaeis.co - Kecelakaan maut terjadi di ruas jalan nasional lintas Banda Aceh - Medan, tepatnya di Gampong Simpang Beutong, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh.
Truk tangki bermuatan minyak sawit (crude palm oil/CPO) terguling lalu menimpa mobil Honda Jazz. Akibatnya, enam orang meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka berat. Kedua korban luka dievakuasi ke rumah sakit di Sigli untuk mendapatkan perawatan
"Keenam korban yang meninggal dunia merupakan sopir dan penumpang mobil Honda Jazz. Dua korban yang mengalami luka berat adalah sopir truk CPO yang mengalami patah pinggang, dan satunya lagi penumpang Honda Jazz yang belum sadarkan diri," jelas Kapolres Pidie, AKBP Padli, dalam keterangan resminya, kemarin.
Identitas korban yang meninggal yakni Junaidi (35 tahun, supir), Mawardi (30 tahun, ASN), Asnani (48 tahun, IRT), Maisarah (30 tahun, mahasiswi), Hanum Hamira (2 tahun), dan Ahmad Dhia Ulhaq (2 tahun). Seluruhnya merupakan warga Gampong Kuala Mayee, Kecamatan Panton Reue, Aceh Barat.
Semua korban meninggal telah dibawa pulang ke Meulaboh, Aceh Barat, menggunakan ambulance milik RSUD Tgk Chik Ditiro Sigli. sedangkan Munawarah (28), penumpang Honda Jazz yang mengalami luka berat kini dirawat di RSUZA Banda Aceh.
Menurutnya, truk CPO yang dikemudikan Bachtiar (41), warga Gampong Keumireu, Kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar, diduga mengalami rem blong saat melaju di jalan menurun dari arah Banda Aceh menuju Medan. Truk bernomor polisi BL 8725 AI itu hilang kendali kemudian terguling dan menimpa mobil Honda Jazz bernomor polisi BL 1644 WA hingga remuk.
"Mobil Honda Jazz datang dari arah berlawanan. Setelah menimpa mobil tersebut, truk terbalik di badan jalan sebelah kanan," paparnya.
Polres Pidie akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kecelakaan maut itu. “Akan ditindaklanjuti oleh Satlantas sesuai dengan hukum yang berlaku,” katanya.
“Supir mengaku rem blong, tapi kemungkinan-kemungkinan lain pasti ada. Bisa jadi mengantuk dan sebagainya sehingga perlu diselidiki penyebab sebenarnya,” imbuhnya.







Komentar Via Facebook :