https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Trek, Petani Sawit di Kampar Mengeluh Hasil Panen Anjlok Separuh

Trek, Petani Sawit di Kampar Mengeluh Hasil Panen Anjlok Separuh

Parianto, petani sawit di Kecamatan Tapung, Kampar, memanen sawit di kebunnya. foto: Bayu


Pekanbaru, elaeis.co - Petani di Desa Indra Sakti, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, mengeluh karena produktivitas kelapa sawit menurun di saat harga sedang bagus.

Parianto adalah salah seorang petani sawit di desa itu yang mengeluh akibat anjloknya produksi. "Parah turunnya, sudah beberapa minggu ini sawit trek. Gak seperti biasa dapatnya pas panen," katanya kepada elaeis.co, Senin (5/2).

Dia mengaku hasil panen kebun sawitnya saat ini hanya mencapai 50 persen dari kondisi normal. "Kami panen seminggu sekali, biasanya bisa dapat 8 kwintal (800 kg) sampai 1 ton TBS sawit dari 2 hektar kebun. Sekarang paling tinggal 4 kwintal sekali panen," ungkapnya. 

Dengan periode panen 1 minggu sekali, artinya dalam sebulan produksi 2 hektar kebun sawitnya saat ini hanya 1,6 ton hingga 1,8 ton. "Saat ini harga lumayan bagus, di peron Rp 1.800/kg. Sayangnya hasil panen tak memuaskan," ujarnya.

Parianto bukan satu-satunya petani yang mengalami penurunan produksi. Menurut Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr Gulat ME Manurung, situasi serupa terjadi merata di seluruh Provinsi Riau.

Penurunan produktivitas sawit disebabkan menurunnya pola pemupukan yang dilakukan petani sejak 2022. Banyak petani yang mengurangi dosis pemupukan bahkan ada yang tidak melakukan pemupukan akibat lonjakan harga pupuk yang mencapai 300 persen.

 

Komentar Via Facebook :