https://www.elaeis.co

Berita / Bisnis /

Tiongkok; Importir atau Eksportir Minyak Sawit?

Tiongkok; Importir atau Eksportir Minyak Sawit?

Penampakan perkantoran Julong Group di Kalimantan Barat. foto: julongchina.com


Jakarta, elaeis.co - Ada yang unik dalam paparan Atase Perdagangan RI di Tiongkok, Marina Novira pada webinar Palm O'corner KMSEP X PASPI, dua hari lalu. 

Marina menyebut bahwa dalam rentang waktu 2018,2019 dan 2020, ekspor Indonesia ke Tiongkok lebih kecil ketimbang impor. Pada 2018 misalnya, ekspor Indonesia ke Tiongkok mencapai USD37,1 miliar. Tapi impor Indonesia mencapai USD43,2 miliar. 

Tahun 2019 juga begitu. Ekspor USD33,9 miliar, impor USD45,6 miliar. Tahun 2020, ekspor USD37,4 miliar, impor USD41 miliar. 

Hal unik lainnnya, meski Tiongkok punya kebun kelapa sawit di Indonesia, bukan berarti hanya Indonesia yang mengekspor minyak sawit ke negara itu. Jika tahun 2020 ekspor minyak sawit Indonesia ke Tiongkok USD2,4 miliar, Malaysia justru sekitar USD1,7 miliar.

Baca juga: Hmmm..., Sawit Masih Pemain Bontot di Tiongkok

Pada rentang Januari - Maret tahun ini, impor refined palm oil (kode HS 151190) Tiongkok sekitar USD902,4 juta. Angka ini disebut meningkat 128,3%. Namun impor Crude Palm Oil (CPO) (kode HS 151110), justru masih nihil. Artinya selama tiga bulan, Tiongkok belum juga melakukan impor CPO dari Indonesia. 

Kalau ditengok impor minyak sawit Tiongkok tadi, jumlahnya masih jauh dari luasan kebun perusahaan Tiongkok yang ada di Indonesia. Sebab dari data Marina, Tiongkok punya 11 perusahaan kelapa sawit yang bertebaran di Kalimantan dan Sumatera Selatan. Total luas lahan semua perusahaan itu diperkirakan lebih dari 200 ribu hektar.  

Perusahaan ini milik empat group. Julong Group (Tianjin Julong), ZTE (Zonergy), Shanghai Xinjiu Chemical Co dan Henan Jiujiu Chemical Co.
  
Julong yang paling banyak punya anak perusahaan; 8 perusahaan. Tujuh di Kalimantan dan satu di Sumatera Selatan (Sumsel). Sementara tiga group lagi masing-masing satu perusahaan. 

Adapun perusahaan Julong antara lain; PT Agro Gading Sejahtera, PT Grand Mandiri Utama, PT Wahana Plantation dan PT Rezeki Kencana berada di Kalimantan Barat (Kalbar). 

PT Antang Sawit Perkasa dan PT Graha Inti Jaya Kalimantan Tengah (Kalteng), PT Mulia Agro Utama di Kalimantan Utara (Kaltara) dan PT Keza Lintas Buana di Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam lamannya julonggroupkalbar.blogspot.com, Julong malah berencana akan memperluas kebun kelapa sawitnya hingga 500 ribu hektar.  

Lantas PT Sinar Citra Cemerlang (ZTE Zonergy) di Kalteng, PT Sebaung Sawit Plantation (Shanghai Xinjiu Chemical Co) di Nunukan Kalimantan Utara dan PT Palem Segar Lestari (Henan Jiujiu) juga di provinsi yang sama. 


 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :