Padang, elaeis.co - Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengusulkan agar DPRD Kabupaten Pasisir Selatan membentuk tim khusus (timsus) untuk mengawasi kondisi perkebunan kelapa sawit di wilayah itu. Ini buntut dari rendahnya harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang hingga di bawah Rp1000/kg beberapa waktu lalu.

Usulan itu disampaikan langsung oleh Ketua DPW APKASINDO Sumbar, Jupri Nur dalam pertemuan dengar pendapat di DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Selasa (18/10) kemarin.

"Kemarin kita usulkan agar DPR membentuk tim kecil yang terdiri dari Pemda, kejaksaan, kepolisian, serta BPN untuk melakukan pengawasan di sektor perkebunan. Misalnya terkait harga yang beberapa waktu lalu anjlok jauh dari harga penetapan," ujarnya, Rabu (19/10).

Pihaknya juga mengusulkan agar tim yang terbentuk tadi lantas memanggil para suplayer dan pihak pabrik kelapa sawit (PKS) untuk membuat kesepakatan menjalankan aturan yang sudah ada. Tujuannya agar petani di wilayah tersebut mendapatkan hak yang sesuai.

"Kalau ada pengawasan tentu, PKS tidak akan bisa semena-mena dalam menetapkan harga. Khususnya harga petani swadaya," terangnya.

Diinformasikan pria yang akrab disapa Feri itu, saat ini harga TBS di Pesisir Selatan sudah membaik. Yakni sudah berada di atas angka Rp2.000/kg.

"Harapan kita Bupati Pesisir Selatan tetap menekankan penetapan harga TBS petani swadaya berpatok pada Pergub no 28 tahun 2020. Tepatnya pasal 12 ayat 9. Ini demi menyelamatkan petani swadaya tadi. Dan itu harus diterapkan di 6 kabupaten yang menjadi sentral sawit di Sumbar," tandasnya.