Berita / Nusantara /
Kisruh Harga TBS
Tidak Jadi Didemo, ini yang Dijanjikan PKS ke Petani Usai Lebaran
Ketua APKASINDO Subulussalam, Netap Ginting (berpeci), bersalaman dengan utusan PT GSS. (Foto Dok. APKASINDO Subulussalam)
Subulussalam, elaeis.co - Rencana menggelar unjukrasa besar-besaran sempat dilayangan oleh para petani sawit yang tergabung dalam DPD Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Subulussalam.
Mereka berencana menggelar unjukrasa ke PT Global Sawit Semesta, salah satu anak usaha Asian Agri Group, Kamis (28/4/2022), karena terkait kebijakan penurunan pembelian harga TBS produksi petani sawit setempat.
Namun niat itu urung dilakukan. Kedua belah pihak memilih jalan dialog.
Kepada elaeis.co, kemarin, Ketua APKASINDO Subulusaalam Netap Ginting menyebutkan ia didampingi sejumlah pengurus dan petani sawit dalam perundingan itu.
"Dalam dialog pekan lau saya didampingi oleh seperti Hepi Bancin (Seketaris), Antoni Tinendung (Bendahara), dan Anes Kebeaken (Ketua DPU APKASINDO Kecamatan Penanggalan), dan sejumlah petani sawit," kata Netap.
Sementara dari pihak PT GSS yang hadir yakni Rahmattulah (HRD Asia Agri), Ngatiman (Manager PT GSS), Husni lubis (Humas), dan Tambah Marbun (Wakil Humas).
Dalam dialog itu, Netap menyebutkan pihak GSS menurunkan harga pembelian TBS karena masih merasa simpang siur dengan kebijakan pelarangan ekspor minyak goreng (migor) dan bahan baku migor yang disampaikan Presiden Jokowi.
Selain soal harga TBS, Netap menyebutkan APKASINDO Subulussalam juga mendesak pihak PT GSS membenahi kolam limbah karena sudah mengeluarkan bau kurang sedap.
Selain itu, kataq Netap, abu dari pabrik PT GSS terbang bertebaran ke rumah penduduk dan tempat ibadah.
"Kami juga mendesak pihak PT GSS untuk menyalurkan CSR ke masyarakat Desa Dasan Raja, tempat PKS itu berada.
Syukurnya, kata Netap, pihak PT GSS memberikan tanggapan yang positif terhadap seluruh tuntutan mereka.
Kata Netap, masalah kolam limbah dan abu dari pabrik akan ditangani sesuai lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1433 H.
Untuk program CSR, pihak PT GSS menjanjikan satu unit mobil ambulan dan satu unit bus sekolah.
"Semuanya akan direalisasikan sesuai lebaran," kata Netap.
Pihak perusahaan juga berjanji akan memberikan beasiswa bagi anak yatim dan fakir miskin, dan menyediakan sarana air bersih bagi warga di sekitar perusahaan.
"Tapi kami dari APKASINDO Subulussalam telah memegang teguh. kami sampaikan ke mereka apabila semua janji PT GSS tidak direalisasikan, maka petani sawit akan tetap melaksanakan unjukrasa di minggu kedua bulan Mei 2022," tegas Netap Ginting.







Komentar Via Facebook :