https://www.elaeis.co

Berita / Serba-Serbi /

Tidak Dapat THR, BHL Perkebunan Sawit Diminta Bersatu Perjuangkan Hak

Tidak Dapat THR, BHL Perkebunan Sawit Diminta Bersatu Perjuangkan Hak

Buruh di perkebunan kelapa sawit. foto: spi.or.id


Bengkulu, elaeis.co - Banyak buruh harian lepas (BHL) di perusahaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu tidak mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR) pada lebaran Idulfitri lalu.

Ketua Kanopi Bengkulu, Ali Akbar, mengungkapkan, kebanyakan dari BHL hanya mendapatkan gula pasir, sirup, dan kue, dari perusahaan tempatnya bekerja. Pemberian itu, menurutnya, jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan selama lebaran.

"Padahal THR sudah menjadi hak yang harus diberikan oleh setiap perusahaan kepada para karyawan, termasuk BHL," katanya, kemarin.

Ali menegaskan bahwa gula pasir, sirup, dan kue bukanlah bentuk pengganti dari THR. Buruh harian lepas seharusnya mendapatkan THR yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Jangan hanya memberikan sesuatu yang tidak berarti bagi mereka, THR sudah menjadi hak mereka dan perusahaan wajib memberikannya," tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun Kanopi Bengkulu, perusahaan yang tidak memberikan THR kepada BHL di Bengkulu tidak hanya yang bergerak di sektor kelapa sawit, tetapi juga terjadi pada beberapa perusahaan yang bergerak di industri lain.

"Ini sangat disesalkan, perusahaan tidak boleh membedakan perlakuan terhadap BHL, mereka juga butuh dan berhak berlebaran dengan tenang dan bahagia bersama keluarga," tegasnya.

Ali mengingatkan, abainya perusahaan memberikan THR dapat memicu ketidakpuasan para BHL yang bisa berujung pada aksi mogok kerja atau demo. Bila itu terjadi, perusahaan akan rugi karena operasional dan produksi terganggu.

"Makanya perusahaan harus memperhatikan hak-hak karyawan dan memberikan yang seharusnya diberikan, agar tidak muncul ketidakpuasan dan aksi yang merugikan perusahaan," tambahnya.

Dia mengajak para BHL bersama-sama memperjuangkan hak-haknya, termasuk mendapatkan THR yang layak. Ia menekankan pentingnya solidaritas antar pekerja, terlebih di tengah kondisi yang sulit seperti saat ini.

"Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Kita harus bersama-sama memperjuangkan hak-hak kita sebagai pekerja," pungkasnya.
 

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :