Jakarta, Elaeis.co - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menyampaikan, dampak kebijakan mandatori biodiesel sejak Agustus 2015-Oktober 2021 sangat banyak.

Selain mengurangi CO2, mandatori biodiesel juga menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit.

"Itu tidak bisa dipungkiri. Selain meningkatkan pemanfaatan energi baru terbarukan, mandatori biodiesel juga banyak manfaatnya bagi petani sawit," kata Direktur Penyaluran Dana BPDPKS, Edi Wibowo dalam video wabinar yang ditengok Elaeis.co, Rabu (1/12).

Jika dilihat dari sisi CO2, kata Edi, mandatori biodiesel telah mengurangi greenhouse gas emissions sebesar 46,95 juta ton Co2e.Sementara di sisi penggunaannya, dari Agustus 2015 - Oktober 2021, penggunaan biodiesel dari sawit mencapai 31,40 juta kiloliter. 

"Dari itu, pajak yang dibayarkan ke negara sudah mencapai Rp8,99 triliun. Dan terjadi penghematan devisa akibat tidak impor solar Rp176 triliun," kata dia.

Sementara dari sisi petani, lanjut Edi, akibat mandatori ini, peningkatan nilai tambah industri hilir sawit mencapai Rp45,53 triliun. 

"Stabilitas harga CPO juga terjadi. Bahkan gara-gara mandatori, membaiknya standar deviasi harga CPO dari USD 138,11/MT menjadi USD 94,3/MT," ujarnya.