https://www.elaeis.co

Berita / Sumatera /

Ternak Ayam Ras Jadi Penghasilan Tambahan Petani Sawit

Ternak Ayam Ras Jadi Penghasilan Tambahan Petani Sawit

Isul, petani sawit di Indragiri Hulu sedang membersihkan kandang ayam yang dibangun di tengah kebunnya (Dok.)


Rengat, Elaeis.co - Jika di daerah lain kebun sawit diintegrasikan dengan sapi, di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, petani sawit menambah penghasilan dengan beternak ayam ras atau ayam potong. Kandang ayam dibangun di antara batang sawit.

Isul, seorang petani sawit yang tinggal di Desa Kota Lama, Kecamatan Rengat Barat, mengatakan, kandang yang dibangun di tengah kebun sawit tidak mengganggu siapa pun. “Selain memaksimalkan pemanfaatan lahan, juga terhindar dari protes warga yang keberatan dengan aroma kotoran ternak,” katanya kepada Elaeis.co.

Beternak ayam membuat hari-hari Isul semakin produktif. “Sembari menunggu masa panen sawit, kami mengisi waktu dengan mengurusi ayam. Alhamdulillah, kemarin ternak kami menghasilkan Rp 10 juta,” ungkapnya.

Kandang Isul punya kapasitas 5.000 ekor ayam. “Dipelihara selama 28 hingga 30 hari, setelah itu dijual,” katanya.

Selain untuk membangun kandang, dia mengaku tidak mengeluarkan modal sepeserpun untuk bisnis sampingan itu. “Kami cuma modal tenaga dan kandang. Bibit, pakan, vitamin, sampai ke pemasaran, jadi tanggung jawab perusahaan yang mengajak kerja sama,” jelasnya.

“Modal yang dikeluarkan perusahaan ditutupi dari hasil penjualan ayam, sisanya baru dibagi,” tambahnya.

Dia mengaku tidak berani menjalankan bisnis ayam sendiri tanpa bantuan bapak angkat. “Berat. Untuk 5.000 ekor anak ayam, harus disiapkan dana Rp 30 juta. Belum lagi pakan dan vitamin,” bebernya.

Meski belum pernah mengalaminya, dia mengaku siap menanggung resiko gagal panen. “Prinsip saya, setiap perjuangan pasti ada kegagalan,” ujarnya.

“Kalau kendala, kami cuma agak kewalahan menghadapi nyamuk kepala putih yang bisa membawa penyakit pada ayam,” tutupnya.

BACA BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Komentar Via Facebook :